Vote komennya sayang 💋
happy reading 🤗
.
.
.
Dimeja makan, sambil ditemani berbagai makanan lezat buatan Songhee, Bomi dihujani berbagai macam pertanyaan dari Namjoon, Namjoon tidak menanyainya saat dimobil tadi karena gadis itu tertidur, dan saat dirumahpun Namjoon tak langsung bertanya, ia memberi kesempatan untuk Bomi membersihkan diri dulu.
"Dad, daddy tau darimana kalau aku berada disana?" Tanya Bomi sambil mengambil beberapa lauk diatas meja.
"Daddy melacak ponsel temanmu dengan cara menelponnya" jawab Namjoon.
"Oooh jadi orang salah sambung yang Jungkook oppa bilang itu daddy" batin Bomi, ia tak mengucapkannya dimulut, melainkan di hati.
"Daddy dapat nomornya darimana?" Tanya Bomi lagi.
"Dari Sekolah"
Bomi kemudian mengangguk, pihak sekolah pasti memberikan data diri Jungkook kepada Namjoon setelah mereka berdua tidak berada dikelas.
"Sekarang katakan, kenapa sampai berkelahi?" Tanya Namjoon
"Daddy kan sudah mendengar dari pihak sekolah, kenapa bertanya lagi?" Ucap Bomi yang terlihat tak tertarik dengan pembahasan ini.
"Daddy ingin dengar versimu, Bomi"
Bomi menusuk-nusuk daging dipiringnya menggunakan garpu. "Memangnya tv series, pakai versi versi"
"Bomi, jangan bicara seperti itu dengan daddymu, tidak baik" ucap Songhee lembut.
Bomi kemudian menatap Namjoon dengan wajah bersalah, merasa menyesal karena berbicara seenaknya, teguran Songhee terhadapnya selalu ia dengarkan.
"Maaf" ucap Bomi pelan.
Namjoon tersenyum, ia mengulur tangannya untuk menggenggam tangan Bomi dan kembali bertanya dengan nada yang lebih lembut. "Bukan kau yang memulainya kan?"
"Tentu saja! Dia yang menyerangku duluan, dia mengataiku dengan segala macam cacian, bukan gadis baiklah, sok kayalah, gadis simpananlah" ucap Bomi kesal.
Namjoon menaikkan kedua alisnya. "Gadis simpanan?"
Bomi meneguk minumannya terlebih dahulu sebelum menjawab. "Iya dad! Dia bilang begitu, maksudnya apa ya?"
"Jangan dipikirkan, mereka hanya asal mengucapkannya"
Bomi mengangguk. "Baiklah"
Namjoon kalut dalam pikirannya sendiri, kata 'gadis simpanan' bukankah terlalu memerlukan bukti untuk diucapkan? Lalu kenapa bisa ada yang memanggil Bomi dengan sebutan begitu jika mereka tak punya bukti kuat? Terkadang rumor tak muncul begitu saja tanpa faktor pemicu, tapi Namjoon mulai berpikir luas, menuju ruang lingkup dimana rumor semacam itu bisa muncul tanpa faktor apapun, tak perlu ada sesuatu yang khusus untuk menjadi dasar agar rumor itu tercipta, cukup berbicara dari mulut ke mulut lalu banyak orang akan percaya.
Ya, mungkin begitu.
"Lain kali jangan seperti ini lagi, kalau mau kemana-mana harus kasih tau daddy"
"Iya dad, maaf aku tidak akan mengulanginya"
Namjoon tersenyum manis. "Bagus"
"Dan jangan dekat-dekat dengan temanmu yang namanya Jungkook itu" ucap Namjoon.
"Hmmm, aku tidak dekat juga sih dengannya"
Namjoon tersenyum puas.
"tapi sepertinya akan"
"Akan?!"
"Yeah, i will, dia baik, mungkin akan kujadikan teman. Tapi Daddy ingat tidak? Kalau teman-temanku bilang dia suka padaku?"
Ya ingat, itulah yang Namjoon tidak suka.
"Sepertinya kalau kami jadi pacar bakalan cocok, Bomi dan Jungkook, wahh keren ya dad? Pacarannya nanti jalan-jalan pakai motor sport, Oh iya, Aku boleh pacaran tidak?" Ucap Bomi mulai berandai-andai.
"Tidak!" Jawab Namjoon tegas, wajahnya sudah berubah kesal. pacaran? Ah Namjoon ingin menendang orang saat mendengarnya.
"Hmm baiklah" ucap Bomi yang menurut lalu kemudian melanjutkan makannya.
Mendadak suasana menjadi hening, Bomi hanya bisa berkedip-kedip bingung melihat Namjoon dengan raut wajah kesal yang sampai sekarang belum hilang itu, terlihat dari caranya menusuk daging dan bunyi peralatan makan yang nyaring menggambarkan jelas kalau ia sedang kesal, tapi Bomi sama sekali tak mengerti apa yang membuatnya jadi seperti itu.
Namjoon menuangkan air kedalam gelasnya, rasa haus ditenggorokannya berlipat ganda saat ini.
"Daddy tau tidak, kalau Jungkook itu ternyat--,"
"Tidak ingin tau!" jawab Namjoon sambil meletakkan gelasnya diatas meja dengan kuat, hingga menimbulkan bunyi yang nyaring.
Bomi membulatkan matanya, kaget.
"Berhenti membahas Jungkook Jungkook, daddy tidak suka!" Ucap Namjoon kemudian meninggalkan meja makan dan pergi menaiki tangga menuju kamarnya.
Songhee yang baru saja keluar dari dapur pun terheran. "Daddy-mu kenapa Bomi?"
"Eonnie, umur daddy berapa?" tanya Bomi.
"Hah?"
"Aku membaca diinternet kalau wanita yang sudah menopause itu akan sering marah-marah, pria juga begitu namanya andropause."
Songhee tertawa. "Bomi, daddy-mu masih 29, dia masih muda."
"Mungkin saja ada kelainan, jadi Andropause-nya keawalan."
---
😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
Wild Feeling | KNJ
FanfictionDua pebisnis dari perusahaan elektronik terkemuka di Korea Selatan saling bersaing untuk menjatuhkan, memiliki tampang diatas rata-rata namun kisah masa lalunya begitu menyedihkan. Yang satu menyimpan dendam besar, dan yang satunya lagi adalah korba...
