Part 48

1.1K 135 6
                                    

Apresiasi nya jangan lupa ya gais!

{~•~•~}

"Pagi ra... " sapa hoseok dari belakang hendak memeluk sora.
"Duduk diem... gausah meluk-meluk." cegah sora tepat saat hoseok sudah berdiri dibelakangnya siap untuk memeluk.

Hoseok yang mendengar itu memilih untuk nurut daripada harus kena omelan dipagi hari. Setelah selesai membuat sarapan sora membawanya ke atas meja makan ditambah susu yang sudah rutin ia minum. Tiba-tiba hp hoseok berdering karena ada yang menelfon.

"Kamu saja yang pergi."
"..."
"Saya ada urusan yang lebih penting."
"..."
"Filenya kamu ambil kerumah saya." hoseok langsung mematikan telfonnya secara sepihak yang membuat sora memandang suaminya bingung.

"Siapa?" tanya sora mulai meneguk susu yang ia buat.
"Sekertaris saya." jawab hoseok.
"Wah udah dapet sekertaris baru, ada apa emangnya nelfon?" tanya sora lagi. Hoseok menatap sora dengan tatapan menggoda, "Kok kamu jadi kepo sama saya ya ra?" sora yang mendengar itu hanya memutar bola matanya malas tidak ingin menjawab pertanyaan hoseok.

Hoseok yang melihat itu terkekeh, "Harusnya hari ini saya keluar kota tapi ga jadi karna kamu pulang." ucap hoseok memberitahu.
"Karna ara pulang? jadi maksudnya ara yang bikin hobi ga jadi pergi?" sora mendapat anggukan santai dari hoseok.

"Ya! bisa-bisanya, kalo mau pergi-pergi aja ara lima bulan tanpa hobi sanggup tuh." protes sora sekaligus menyombongkan dirinya.
"Engga ra bukan gitu." ucap hoseok masih terus terkekeh sendiri. Sora yang melihat itu langsung menghabiskan sarapan dan susunya lalu bergegas berjalan menuju wastafel untuk mencuci piring.

"Taro aja ra nanti saya yang cuci." ucap hoseok dari belakang masih mengunyah sisa sarapannya.
"Gausah, siap-siap berangkat kerja sana." tolak sora. Hoseok mulai berdiri membawa piring beserta gelas yang ia gunakan lalu menghampiri sora, "Engga, saya mau berdua aja dirumah sama kamu." ucap hoseok lalu dengan sengaja mencium pipi sora begitu saja.

"Eh bertiga ra bukan berdua." ucap hoseok sambil melirik lalu mencoel perut sora. Sora hanya memandang hoseok dari samping dengan eskpresi kesal, "Jangan nyoel-nyoel ah, kalo hobi kaya gini terus nanti ara minta biar jadiin hobi dingin aja kaya dulu." gerutu sora sambil berjalan kekamar meninggalkan hoseok yang masih berdiri didapur.

Sora dikamar sedangkan hoseok memilih untuk menonton tv diruang tengah. Tak berselang beberapa lama sora keluar dari kamar berjalan menuju dapur untuk mengambil sebotol air minum lalu berjalan menuju pintu. Hoseok yang tersadar sora akan keluar menoleh pada sora, "Kemana?" tanya hoseok.
"Keliling biar bayi nya sehat." jawab sora sudah membuka pintu rumah dan berjalan keluar. Hoseok yang melihat itu langsung mematikan tv dan mengejar sora yang sudah keluar.

"Jangan pergi sendiri." ucap hoseok saat sudah berjalan tepat disamping sora. Sora hanya melirik hoseok sekilas, "Biasanya juga ara sendiri." balas sora mengingat bahwa ia memang biasa atau bisa dibilang suka berkeliling sendiri selama dirusia. Hoseok meraih tangan sora untuk digandeng, "Sekarang sudah sama saya, jadi ga boleh sendiri." sora yang mendengar itu menghembuskan nafasnya malas, "Gini ya tuan jung, ara kan lagi hamil jadi ara ga bakal sendirian." ucap sora mulai lelah.

"Tapi kan ra kalo ada sa-"
"Bisa diem aja ga si? kalo mau ngomong ama yang diperut aja nih, ara cape jawabnya kalo hobi ngomong terus sama ara." hoseok yang mendengar itu hanya tertawa dan merangkul sora dengan gemas.

...

Siang ini suga dan suho bersiap untuk datang kerumah hoseok. Suga sudah memberitahu semuanya. Tentang eunbi yang suga tahu adalah wanitanya hoseok dan penyebab sora pergi. Suho memencet bel rumah hoseok dan hoseok juga yang membuka kan pintu. Hoseok menyuruh suho dan suga masuk kedalam rumahnya.

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang