Part 44

1K 124 15
                                        

Votement jangan lupa!

{~•~•~}

Sora tersenyum saat keluar dari ruangan tempat ia diperiksa. Menatap yoora yang tidak ikut masuk kedalam ruangan dengan tatapan bahagia. Sora berjalan mendekati yoora yang masih tidak sadar kalau sora sudah keluar karena ia memejamkan matanya.
“Ka… “ panggil sora, yoora mulai membuka matanya lalu berdiri.
“Gimana ra?“ tanya yoora, sora tersenyum lalu memeluk yoora tiba-tiba.
“Loh kok mewek?“ tanya yoora karena merasakan badan sora yang sedikit bergetar saat memeluknya.

Sora melepas pelukan itu lalu menghapus air matanya.
“Kenapa nangis ra? dokter bilang apa?“ tanya yoora jadi khawatir tangannya sudah memegang sebelah pipi sora. Sora menarik nafasnya tangannya juga ikut memegang tangan yoora yang memegang pipinya. Kepala sora ia arahkan seolah-olah menujuk perutnya, “Baby boy ka.“ ucap sora.

“Seriusan?“ tanya yoora tidak percaya, sora mengangguk.
“Serius ra?“ tanya yoora lagi tapi kali ini sora memilih untuk diam tapi masih dengan senyuman yang terbentuk dibibirnya.
“Aaa! araa ponakan pertama kakak jagoan!“ ucap yoora antusias gantian ia yang memeluk sora.

“Kak jangan teriak ini rumah sakit.“ ucap sora tapi yoora tidak menjawab karena masih ngoceh sendiri sangkin senangnya.
‘Coba hobi disini‘ ucap sora dalam hati.

Eunbi sedang duduk diatas sofa ruang tamu yang sekaligus jadi ruang keluarga baginya. Bersama dengan segelas teh dan hp ditangannya. Sibuk melihat data-data yang sudah ia ketik dihpnya. Setelah mengetahui bahwa sora ada dirusia eunbi mulai mengatur jadwalnya lagi agar ia bisa pergi dengan leluasa. Setelah mengingat-ngingat pesan yang sora kirimi akhir November lalu terhitung sudah hampir 3 bulan sora disana dan yang terpikirkan oleh eunbi sepertinya sora tersiksa disana karena harus jauh dari hoseok orang yang eunbi pikir sangat hoseok cintai.

Ni cewe sotak – sora
Dih dih ngeles ini bocah – author

“Januari penuh… satu bulan lagi… hhmm.“ eunbi berfikir, “Februari… kelamaan.“ tambah eunbi.
“Ah bodo.“ eunbi langsung bangun dari duduknya menuju kamar untuk mengambil tas dan bergegas pergi kerestoran tempatnya bekerja.

Eunbi memilih untuk duduk dikursi belakang bus sendirian. Membuka hpnya mencari kontak hoseok, tidak ada lagi pesan yang terkirim dari kontak itu sejak tiga minggu lalu. ‘rindu‘ yang sebenarnya eunbi rasakan. Tapi memang itu yang ia mau sejak mengetahui bahwa hoseok ternyata sudah memiliki istri dan tidak memberitahunya.

Sekitar 15 menit perjalanan eunbi sampai direstoran tempat kerjanya.
“Loh eunbi kan lu dapet jadwal malem.“ ucap salah seorang rekan kerja eunbi yang bernama moonbin.
“Ada urusan.“ ucap eunbi menoleh sebentar dan langsung berjalan meninggalkan moonbin yang sebenarnya ingin menjawab.

Tok!Tok!
“Masuk“ ucap seorang laki-laki dari dalam yang tak lain dan tak bukan adalah pemilik restoran tempat eunbi bekerja. Eunbi bersyukur ternyata boss nya ada direstoran hari ini karena biasanya boss nya itu hanya datang sebulan satu sampai dua kali saja.

“Duduk“ ucap si bos yang bernama sungjin, eunbi langsung berjalan menuju kursi yang ada disana lalu duduk.
“Ada apa?“ tanya sungjin *sebut nama aja ya.
“Saya mau minta izin sajangnim.“ ucap eunbi.
“Untuk?“ tanya sungjin singkat.
“Bulan depan saya ambil cuti sekitar dua sampai tiga minggu.“ jawab eunbi yang sebenarnya ia pikir-pikir mungkin itu waktu yang terlalu lama. Tapi setelah eunbi pikir tujuan utamanya ke rusia untuk mencari sora dan satu lagi itung-itung ia berlibur sebentar.
“Kurang lama.“ ucap sungjin ketika mendengar permintaan karyawannya itu.

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang