Part 18

1.2K 147 3
                                    

Jangan lupa buat vote atau komen ya, happy reading semua<3

{~•~•~}

Bruk!

Sora langsung bangun mendudukkan dirinya dan melihat kesumber suara, sora tidak bisa menahan tawanya.
“Lu ngapa heh?“ tanya sora masih diiringi tawa.

Disana sora mendapati hoseok yang sepertinya terjatuh dengan posisi badan telungkup diatas lantai tepat di depan pintu. Hoseok melihat sora sekilas yang masih tertawa dan menenggelamkan kepalanya diatas lantai masih dengan posisi seperti tadi 'malu' yang sebenarnya hoseok rasakan saat ini.

Tawa sora semakin menjadi karena melihat reaksi dan mimik muka hoseok. Setelah beberapa detik mencoba untuk tidak tertawa lagi sora bangun dan menghampiri hoseok yang masih tengkurap dengan kepala yang ia tenggelamkan didalam tangan disana.

Sora berjongkok disamping hoseok
“Hob liat dah.“ ucap sora, hoseok pun mendongakkan kepalanya.
“Ubin nya lecet.“ ucap sora lagi sambil mengelus ubinnya dan tertawa untuk kesekian kalinya.

Hoseok yang melihat itu langsung mendudukkan badannya dengan kaki disila, dan sora masih berjongkok disana. Mereka berkontak mata selama beberapa detik, dan hoseok membuang muka kemudian ‘memalukan‘ pikir hoseok. Masih dengan sisa-sisa tawanya sora berdiri.

"Sini.“ ajak sora, sambil berjalan menuju karpet yang ia gunakan dan hoseok bangun lalu mengikuti sora. Sora menidurkan badannya lagi diatas karpet sedangkan hoseok masih berdiri dipinggir karpet. Sora melirik hoseok lalu menepuk bagian karpet yang masih kosong seraya berkata ‘tiduran sini‘ hoseok pun menidurkan badannya disamping sora dengan posisi yang hampir sama. Tangan digunakan sebagai bantal. Sekarang mereka sama sama memandangi langit dan keheningan terjadi cukup lama.

Sora meraba hpnya yang berada disamping untuk melihat jam. Sudah setengah 9 ternyata. Mereka belum makan malam, “Order makanan aja mau ga? gw males masak, udah pw banget.“ tanya sora sekaligus menjelaskan.
“Ya“ jawab hoseok singkat, ‘biasanya protes kalo beli makanan terus‘ ujar hoseok dalam hati sambil melirik sora sekilas.

Sora mengotak-atik hpnya untuk memesan makanan. Setelah beberapa menit.
“Lu tadi kenapa bisa jatoh?“ tanya sora.
“Kesandung.“ jawab hoseok.
“Kesandung apaan? perasaan disana ga ada apa-apa.“ tanya sora lagi, hoseok menggerakkan kakinya sebagai jawaban, dan dijawab dengan tawa kecil dari sora.

‘hening‘

“Suka bintang?“ tanya hoseok tiba-tiba.
“Hah?!“ sora kaget karena pertanyaan hoseok tapi hoseok diam saja.
“Suka… banget malah, bukan cuma bintang tapi bulan juga kan mereka sepasang.“ jawab sora.
“Kenapa suka?“ tanya hoseok lagi.
“Hhmm… ga tau, mungkin karna dari kecil kalo lagi sedih atau ngambek bunda suka bilang liat kelangit pasti bintangnya banyak terus cantik abis itu coba perhatiin bintangnya pasti nanti sedihnya bisa ilang terus ngambeknya juga ilang lagian nama gw kan sora yang artinya tuh langit, langit kan tempatnya bintang sama bulan juga kayanya ada hubungan batin sama mereka.“ sora menjelaskan.

“Dih! gw kan masih marah sama lu.“ ucap sora, tapi hoseok tidak memberikan respon.

‘hening‘ lagi.

“Saya?“ tanya hoseok.
“Hah?“ sora tidak mengerti ucapan hoseok.
“Kalo suka sama sa…“

“Permisi.“ ucap seseorang, memotong ucapan hoseok. Sora dan hoseok melihat kesumber suara, ternyata itu orang yang mengantar orderan mereka. Sora bangun lalu menghampiri orang itu dan mengambil orderannya, "Makasih.“ ucap sora sambil tersenyum. Sora bergegas masuk kerumah untuk menyiapkan makanan.

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang