Jung Jio

889 81 4
                                        

Ini potongan cerita keseharian hoseok sama sora sebelum dan sesudah jio lahir. Edisi dibuang sayang, hope u like it jangan lupa vote juga!

{~•~•~}

“Udah selesai hob?” tanya sora sambil memasukkan pulpen yan baru saja ia gunakan kedalam kotak. Hoseok hanya mengangguk lalu melakukan hal yang sama. Sora merubah posisi duduknya jadi menghadap hoseok begitu juga sebaliknya.
“Ara duluan ya…”

Sora mengangkat kertas yang sudah ia tulisi lalu menarik nafas, “Kesatu ga boleh berantem didepan anak-anak, kedua kalo hobi marah sama ara ga boleh nunjukin didepan anak-anak, ketiga kita sama-sama ngurusin anak-anak karna ini hasil karya kita berdua, Keempat gab oleh main fisik ke anak-anak, terakhir biarin ara tetep kerja ke salon selagi ara ga lupa tugas ara sebagai seorang bunda dan seorang istri… sekian terimakasih.” sora melipat kertasnya, hoseok mengangguk dan bergantian.

“Satu… kamu ga boleh pilih kasih ke saya dan anak-anak, dua… kamu ga boleh cape-cape, tiga… jangan marahin saya kalo nanti anak-anak jadi korban kejailan saya, empat… saya bakal beliin apa aja yang anak-anak mau, lima… kamu ga boleh beli sesuatu diatas 1000 won pakai duit kamu sendiri dan yang terakhir-“ hoseok menjeda ucapannya lalu menatap sora yang sudah memasang wajah bertanya.

“Saya cinta kamu yeobo.” sora langsung mendatarkan ekspresi wajahnya mendengar penuturan sang suami, “Saya jung sora merasa keberatan dengan beberapa peraturan yang anda buat tuan jung.” ucap sora.
“Yang mana?”
“Tiga… empat… lima…” hoseok mengerutkan kening, “Banyak” ucapnya sembari membaca lagi apa yang ia tuliskan.

“Ga setujunya kenapa?” tanya hoseok.
“Ara ga setuju kalo ara cuma boleh diem aja pas anak-anak diisengin, kalo nangis gimana ara diem aja gitu?” hoseok mengangguk dengan santainya.

“Buat yang nomor empat, jangan boros beli apa aja yang emang diperluin ara ga mau ya nanti kalo anak-anak jadi manja dan egois. Sama yang lima… untuk kesekian kalinya ya ara tetep ga setuju.” sora melanjutkan opininya.

“Untuk nomor empat tidak bisa dirubah dan yang terakhir harus berapa kali juga saya bilang kalo saya ga setuju kamu beli sesuatu pakai uang sendiri.” balas hoseok. Sora menggidikkan bahunya, “Ga tau ara ga ngitung.”

“Oke peraturan saya tidak akan ada yang bisa dirubah.”
“Dih mana bisa gitu?!”
“Tentu bisa, yaudah kamu pilih salah satu dari tiga peraturan yang kamu ga setuju.”

Sora terdiam sebentar lalu berfikir, “Lima” jawabnya.
“Oke lima, hanya satu kesempatan tidak ada penolakan dan tidak ada tawar menawar.” hoseok berdiri dari sofa lalu berlalu begitu saja kedalam kamar meninggalkan sora.

Sora hanya memandang hoseok dari belakang dengan tatapan kesal, “Oke mari kita lihat tuan jung.” sora meraih hpnya yang ia letakkan diatas meja. Membuka web yang memang sudah ia lihat beberapa minggu lalu. Setelah melakukan kegiatannya sora mengontak beberapa orang yang bekerja di web itu. Cukup lama sampai akhirnya sora bangun dari sofa menghampiri suaminya yang berada didalam kamar.

Sora menyodorkan hpnya kearah hoseok yang sedang tiduran sambil menonton tv. Hoseok memandang sora bingung, “Liat” suruh sora. Hoseok meraih hp sora dan sora mendudukan badannya diatas kasur juga bersebalahan dengan hoseok

Tak berselang beberapa lama, “Ya! jung sora!” sora hanya tersenyum menatap hoseok, “Bagus ga?” tanya sora tapi hoseok menggeleng dan langsung mendudukkan badannya, “Batalin” hoseok mengembalikan hp sora lagi.

“Dih ga bisa.” sora langsung mematikan hpnya dan menjauhkannya dari hoseok.
“Batalin sora.” ucap hoseok tegas.
“Ga bisa, udah ara transfer.”

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang