Part 49

1.1K 126 8
                                        

Vottment jangan lupa!!

{~•~•~}

“Kapan kenyangnya?” tanya sora pada hoseok yang sedari tadi tidak berhenti membuka bungkus cemilan yang memang selalu tersedia dirumah. Hoseok tidak menjawab pertanyaan sora ia hanya menggeleng sambil terus menikmati chiki yang kesekian. Sora mengerutkan keningnya menatap sisi wajah hoseok, “Perasaan yang hamil ara, tapi kok hobi terus yang makan. Apa jangan-jangan hobi juga hamil? wah harus bilang ayah, abang, mama sama papa ni mereka bisa kaget pasti.” ucap sora terheran-heran.

Hoseok yang mendengar penuturan istrinya yang sangat tidak masuk akal hanya tertawa. Hoseok melirik sora, “Kapan usg lagi ra?” tanya hoseok. Sora terdiam sebentar karena berfikir, “Lusa? kenapa? ga sabar pengen liat?” hoseok mengangguk kuat tangannya menyentuh perut sora dan mengelusnya, “Sehat-sehat ya didalam sana, bunda sama ayah nunggu kamu.” lagi-lagi ucapan sederhana yang keluar dari mulut hoseok tapi mampu membuat sora tersenyum bahagia, sangat bahagia.

Sora tidak menyangka bahwa suaminya, lelaki yang ia kenal memiliki sifat dingin, cuek, tidak perduli ternyata punya sisi lain dalam dirinya. Bangga? tentu sora merasa berhasil mengembalikan hoseok yang dulu. Mengingat ucapan ibu mertuanya saat hari pernikahan mereka.

“Sora, hoseok bukan orang yang seperti kamu lihat sekarang. Dia dulu tidak seperti itu. Mama harap dan yakin kamu bisa mengembalikan sifat hoseok yang dulu. Hoseok lelaki yang hangat, hangat sekali. Buat dia mencintaimu ya. Kamu harapan satu-satu nya agar hoseok bisa seperti dulu.”

Senyuman terukir dibibir sora mengingat ucapan taeyeon yang seolah terputar dalam otaknya. Melirik hoseok yang sudah berhenti memakan chiki dan tampak serius menonton tv. Mengabsen setiap bagian pada wajah hoseok dari samping. Bagian yang sekarang bisa sora bilang sangat ia damba-dambakan. Miliknya, benar-benar menjadi miliknya dengan utuh.

“Apa liat-liat?” tanya hoseok tanpa menoleh.
“Kok ara bisa ya dapet suami kaya gini?” sora balik bertanya yang membuat hoseok jadi menoleh padanya, “Denger ya nona jung, suamimu ini limited edition.” ucap hoseok bangga. Sora menggeleng-geleng, “No ara yang limited edition.” ucap sora juga ikut membangga-banggakan dirinya.

Hoseok hanya tersenyum, “Iya ra kamu yang limited edition, bener yang mama bilang kamu harapan satu-satunya yang bisa bikin saya kembali kaya dulu.” telapak tangan hoseok sudah mengelus pucuk kepala sora. Mereka saling berkontak mata selama beberapa menit. Hoseok mulai mendekatkan wajahnya pada sora dan

Drrtt... drrt…
Sora menjauhkan wajahnya dengan wajah hoseok. Mengalihkan pandangannya kearah lain, mencari hpnya yang bergetar. Hoseok yang melihat itu hanya diam memasang muka datar dan mengembalikan pandangannya pada tv. Sora membuka hpnya menampilkan nama eunbi disana.

Ka Eunbi

Hai ra, apa kabar?

Baik ka, kakak gimana?

Baik juga

Ka…
Sora udah dikorea

Serius?

Iyaa
Semua udah baik-baik aja

Wah syukur deh

Hoseok ada disamping sora ni ka
Sora telfon ya

“Hob ka eunbi.” ucap sora sebelum menelfon eunbi. Hoseok hanya menoleh lalu menggeleng, “Ga boleh gitu.” ucap sora.

Hallo ka
Ni ada hoseok, mau ngomong ga?

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang