Part 42

1K 123 32
                                    

Part ini lumayan panjang, semoga ga bosen ya...

{~•~•~}

“Sora… dia istriku.“ eunbi yang mendengar itu sontak terkejut.
“Ya oppa!“ hoseok memilih untuk menunduk tidak berani menatap eunbi.

Saat itu juga ingin sekali rasanya eunbi menampar hoseok. Tapi ia berusaha menahan tangannya mengingat hoseok yang sudah kena pukul tadi. Eunbi menatap hoseok yang sepertinya tidak berani menatapnya.
“Lihat aku.“ ucap eunbi lebih tenang, hoseok yang mendengar itu mulai menatap eunbi.
“Ceritakan biar aku tahu yang terjadi oppa.“ hoseok menarik nafasnya 'sudah saatnya‘

Hampir setengah jam hoseok menjelaskan semua yang terjadi, siapa sora kenapa dia bisa menjadi istrinya keadaan sora saat ini alasan sora pergi dan yang terpenting rumah tangganya yang mungkin akan benar-benar hancur nanti. Selama hoseok menjelaskan semuanya eunbi tak henti-hentinya menggelengkan kepala tidak habis pikir dengan yang hoseok lakukan.

“Bodoh!“ teriak eunbi.
“Pembohong! pengecut!“ kata-kata yang menurut eunbi bisa mewakili sesosok laki-laki yang ada didepannya saat ini *eunbi ngulang perkataannya namjoon.

“Istrimu salah paham oppa.“ ucap eunbi juga merasa kecewa.
“Kenapa dari awal tidak bilang kalau kau sudah memiliki istri atau jelaskan ke istrimu siapa aku?“ tanya eunbi sambil membuang muka sudah mulai geram.
“Aku butuh waktu.“ jawab hoseok, eunbi yang mendengar itu menatap hoseok lagi.

“Kau tidak berani oppa bukan butuh waktu.“ ucap eunbi heran dengan jawaban hoseok yang menurutnya tidak masuk akal.
“Memang benar yang aku katakan waktu itu mengapa wanita secantik ini mau denganmu dan aku tambahkan wanita sepintar dan seberharga sora bisa menjadi istri dari laki-laki seperti ini.“ hoseok yang mendengar itu sedikit terkejut karena perkataan eunbi, baru pertama kali hoseok mendengar eunbi berkata seberani ini. Tapi hoseok tidak berani menyangkal karena menurutnya perkataan eunbi memang benar.

Eunbi menarik tasnya ia selempang kan di bahu lalu berdiri dan berjalan menuju pintu. Eunbi memegang gagang pintu melihat tangan kirinya yang masih memegang gelas lalu berbalik menatap hoseok yang terdiam dan masih saja menunduk disana. Eunbi tersenyum miris menatap hoseok kemudian melempar gelas yang ia pegang hingga terpecah menjadi beberapa bagian.

Hoseok langsung mendongakkan kepalanya karena terkejut.
“Apa-apaan ini eunbi?“ tanya hoseok sudah berdiri hendak menghampiri eunbi.
“Diamlah di tempatmu.“ ucap eunbi, tangannya menunjuk kelantai tempat pecahan gelas kaca itu berserakan, “Itu hati istrimu saat ini oppa, mulai sekarang kita tidak perlu bertemu lagi." dan eunbi benar-benar keluar dari ruangan hoseok.

Hoseok hanya bisa berdiri terpaku di sana ‘ia sudah kehilangan semuanya sekarang.'

...

Hoseok membuka pintu rumahnya dan mencium bau masakan yang berasal dari dapur. Hoseok berlari cepat ke dapur sambil terus berdoa dalam hatinya ‘semoga semoga‘ berdiri terpaku Ketika mendapati seorang perempuan yang ia rindukan sedang memasak di dapurnya.
“Ra?“ panggil hoseok saat mendapati sora tengah berkutat di dapurnya.
“Ganti baju dulu nanti kesini lagi.“ ucap sora sambil memotong daun bawang.

Setelah berganti pakaian hoseok kembali dari kamar dan duduk dimeja makan bersama sora. Sora hanya memakan buah malam itu membiarkan hoseok memakan makanannya sendirian. Tidak ada yang berbicara diantara mereka. Mata sora memang tertuju kearah suaminya saat ini.
“Aku tunggu dibelakang ya.“ ucap sora bangun dari kursinya dan berjalan menuju kolam berenang, tempat yang dulu sering ia gunakan untuk membaca buku.

Sora duduk menunggu hoseok sambil menatap ke langit yang dipenuhi bintang. Hoseok datang tapi tidak mengeluarkan suara apapun. Sora menoleh menatap hoseok yang ada disampingnya lalu ikut berdiri juga tepat didepan hoseok.
“13 minggu.“ ucap sora sambil menunjuk perutnya, hoseok tidak mengerti apa maksud dari perkataan sora. Sora hanya bisa tersenyum karena ekspetasinya tidak sesuai dengan kenyataan, hoseok hanya diam tidak memberikan reaksi apapun.

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang