Votment jangan lupa!!
{~•~•~}
Sora sudah terduduk diruang tamu rumah orangtuanya dengan air mata yang sudah mengalir sedari tadi. Disampingnya sudah ada jean, joy, umji, jimin, woojin dan yoora kakak sepupu sora yang sedari tadi berusaha untuk menguatkan dan menenangkan sora. Pandangan sora lurus ke depan, tatapannya kosong menatap peti yang berisikan malaikatnya. Sora menarik nafasnya lalu menghapus air matanya. Ia mencoba menguatkan diri untuk berdiri dan menghampiri peti itu. Sora tersenyum menatap seorang wanita cantik yang sangat sora sayangi tengah tertidur dengan pulas disana.
"Bunda... " hanya itu kata-kata yang keluar dari mulut sora. Sora hendak kembali untuk duduk tapi tangannya ditahan oleh seseorang. Sora menatap tangan yang menahan tangannya lalu melihat wajahnya. Sora tersenyum lagi disana 'baru datang', sekarang sora yang menarik tangan orang itu membawanya mendekati peti bundanya.
"Bunda cantik ya hob." ucap sora sambil menatap hoseok. Hoseok yang mendengar itu menatap sora juga. Hoseok menatap kedua mata sora, ada rasa sakit yang sora tahan disana. Hoseok menarik sora kedalam pelukannya sora membalas pelukan itu, tapi ia sudah tidak menangis, "Bunda belom liat anak-anak kita hob, maaf ara ga bisa bikin bunda liat anak-anak kita nanti." entah bisikan darimana sora mengucapkan hal seperti itu saat dirinya dalam pelukan hoseok.
...
Sora berdiri di samping makam irene bundanya, ada hoseok, suga, ayahnya, sahabat-sahabatnya, yoora dan mertuanya. Sora menundukkan badan tepat di samping makam irene. Menatap bingkai foto yang memperlihatkan senyum cantik dari bundanya itu.
"Masih banyak yang belom ara ceritain loh bun. Maaf ya bun, ara ga ada di samping bunda pas bunda mau pergi." sora mencoba untuk tidak menangis, tapi semua gagal air matanya keluar begitu saja tanpa aba-aba. Dari belakang suga menepuk pelan pundak sora yang membuat sora jadi menengok kebelakang. Suga, ayah, yoora dan sahabatnya hanya tersenyum di sana menguatkan.
"Ara pulang ya bun, ara bakal sering dateng kesini kok."
"Nanti malem bunda dateng ya ke mimpi ara, biar ara bisa cerita lagi ke bunda. Bunda tidur yang nyenyak ya, bunda udah ga bakal ngerasain sakit lagi." sora berdiri lalu menarik nafas dan menghapus sisa air matanya."Yuk pulang " ajak sora. Sora memilih untuk pulang kerumahnya karena sora tidak ingin ia terus bersedih dan ayahnya juga berkata 'ayah sama abang gapapa ko ra berdua dirumah, nanti kamu bisa main kesini kalo ada waktu semua akan baik-baik saja' ucap ayahnya sepulang dari pemakaman bundanya.
Sekarang sora tengah duduk diruang makan dengan gelas yang berisikan air yang hanya ia pegang sedari tadi. Didepannya ada hoseok yang sejak awal menemani sora memastikan agar sora tidak menangis lagi. 'tatapannya kosong' satu hal yang bisa mendeskripsikan sora saat ini.
"Ra... " panggil hoseok.
"Hhmm" dehem sora, ia mulai meminum airnya.
"Kamu gapapa?" tanya hoseok, sora mengangguk tanpa menatap hoseok matanya hanya ditujukan pada gelas yang ia pegang."Lu balik kerja aja, gw udah gapapa kok." ucap sora, mulai menatap hoseok yang sedari tadi masih menggunakan baju kerjanya tapi hoseok menggeleng.
"Saya jagain kamu." ucap hoseok tangannya sudah mulai menggenggam tangan sora. Sora mengeluarkan satu tangannya dari genggaman hoseok lalu mengelus punggung tangan suaminya.
"Gw gapapa seriusan dah." ucap sora. Hoseok menarik nafasnya karena mendengar perkataan sora. Sora berdiri dari kursinya, "Ayo gw anter kedepan." ucap sora sudah berjalan keluar terlebih dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
YOUR MY HOPE [END]
Fanfiction"Tenang ra es batu kan bisa cair." "Masalahnya ini es batu limited edition, beda sama es batu yang biasanya." SELAMAT DATANG DI PANGGUNGKU! Rank : #hopeworld(1)🏅201126 #wish(1)🏅 210127 #sunshine(1)🏅210520 #haluu(2)🏅201008 #sora(1)🏅210516 #hobi...