Part 21

1.3K 150 9
                                        

Votment nya jangan lupa!! Part ini lumayan panjang, author bawa kalian jalan-jalan sebentar ya dibeberapa tempat di Jeju siapa tau bisa jd kenyataan so Happy reading<3

{~•~•~}

' ara... aku ingin menjadi dirimu sehari saja '

•••

“Hob!“

Hoseok yang sedang fokus menonton tv dengan remote yang berada ditangannya langsung menengok ke sumber suara. Disana ia mendapati sora berdiri sekitar 5 meter dari tempat ia duduk dengan wajah yang panik. Hoseok diam saja tidak bertanya hanya memandang sora.

“Hob“ panggilan itu keluar lagi dari mulut sora, nadanya melemah. Hoseok dan sora berkontak mata dengan posisi yang masih sama, hoseok yang sedang duduk disofa sedangkan sora masih berdiri ditempatnya.
“Kenapa?“ tanya hoseok.

Sora diam tapi matanya mulai berkaca-kaca. Hoseok yang melihat itu langsung berdiri menghampiri sora lalu berdiri tepat didepannya dengan tangan yang sekarang sudah berada dikedua sisi bahu sora.
“Kenapa?“ tanya hoseok lagi karena sora tidak langsung menjawab.

“Anak gw ketinggalan.“ ucap sora. Hoseok langsung melepaskan kedua tangannya yang tadi memegang bahu sora. Ia kembali menuju sofa dengan perasaan yang sedikit kesal. Sora menatap hoseok dari belakang bingung lalu menghampiri hoseok yang sudah duduk lagi dan kembali menonton tv. Sora duduk disebelah hoseok, dengan posisi badan menyamping menghadap ke hoseok.

“Hob… anak gw, si gitar.“ ucap sora, hoseok tidak merespon ia malah mengambil bungkusan chiki yang tadi ia letakan diatas meja lalu memakanannya.
“Hob“ panggil sora lagi, hoseok masih tidak merespon.
“Hob gi-“ ucapan sora terpotong karena hoseok memasukan chiki itu kedalam mulut sora.

Sora yang melihat perbuatan hoseok jadi ikut kesal. Sora mengunyah chiki yang ada dimulutnya lalu menarik chiki yang ada ditangan hoseok dan memutar badannya menghadap kelayar tv juga. Hoseok yang melihat itu hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sora.

Pukul 07:30 pagi seperti biasa sora bangun duluan untuk membuat sarapan *kerjaannya sama aja kaya dirumah seoul. Hoseok bangun saat sora membuat sarapan. Setelah selesai mencuci muka dan sikat gigi hoseok keluar kamar dan menuju dapur. Ia mendapati sora yang tengah sibuk menata sarapan untuk mereka berdua. Hoseok berjalan untuk mengambil air minum.

“Duduk.“ ucap sora, "Nanti juga gw siapin.“ hoseok yang mendengar itu nurut saja, sora hanya sedikit heran saja karena memang biasanya setiap pagi hoseok akan langsung duduk dimeja makan menunggu sarapannya siap.

Setelah sarapan siap mereka sarapan terlebih dahulu.
“Hari ini ga kemana-mana?“ tanya sora ditengah-tengah sesi sarapan mereka.
“Mau kemana?“ hoseok balik bertanya.
“Terserah, yang penting keluar.“ jawab sora.

Selesai sarapan seperti biasanya sora akan mencuci piring, tapi kali ini hoseok tidak pergi untuk menonton tv atau masuk lagi kekamar. Sora yang melihat hoseok masih duduk dimeja makan tidak memperdulikan orang itu. Sora berjalan menuju sofa hendak menonton tv. Tapi, "Mandi “ ucap hoseok, tangannya menahan tangan sora.

Sora melirik hoseok sekilas dan melihat kedinding yang ada disana.

“Buseh baru jam segini.“ ucap sora.
“Katanya mau pergi.“ balas hoseok.
“Ya nanti kan perginya.“
“Sekarang.“
“Gamau ah, nanti aja.“
“Jung sora.“
“Yee orang gamau juga.“ ucap sora dengan nada meledek.
"Mandi atau saya mandiin.“ jawab hoseok.
“Idih“ sora sedikit terkejut, hoseok menaikan sebelah alisnya.

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang