Part 11

1.3K 159 5
                                    

Jangan lupa komen atau vote<3

{~•~•~}

"Aw!“

Hoseok yang sedang fokus menatap layar laptopnya langsung menoleh. Melihat sora yang sedang memunggunginya.

Sora terdiam, menahan rasa sakit ditangannya,
“Kenapa? “ tanya hoseok, sora membalikan badan sembari mengangkat jari telunjuknya yang sebagian sudah terlapisi oleh darah. Pemandangan yang Hoseok tangkap berhasil membuatnya terkejut dan segera bangun.

“Rumah sakit.“ berhasil membuat Sora berdecak, "Lebay“ ucapnya sambil berjalan ke wastafel untuk mencuci tangan.

“Rumah sakit.“ ucap Hoseok lagi.

“Astaga! luka gini doang jauh dari nyawa. Santai aja hob."

Hoseok yang melihat itu hanya diam berfikir ‘bagaimana bisa sora sesantai itu?'

“Ada kotak p3k ga? “ tanya sora setelah selesai membersihkan darahnya. Hoseok tidak menjawab tapi memalingkan wajah kearah tangga.

“Gw ke kamar dulu, nitip itu sop nanti kalo udah mendidih matiin ya.“ Sora berjalan meninggalkan dapur menuju kamar.

Sedangkan Hoseok kembali duduk dan melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda tadi.

“Hob udah dimatiin blm kom... astaga!“ Sora segera berlari kearah kompor, melihat panci yang berisikan sop nya sudah mengeluarkan banyak asap dengan segera mematikan kompornya.

Dirinya menarik nafas, berbalik badan menatap hoseok yang masih sangat fokus dengan laptop, “Jung hoseok gimana si?! kan gw bilang nitip sopnya malah fokus ke laptop terus, tu liat asepnya jadi kemana-mana, gw bilang sama om leeteuk lu ya kerja terus!“

Hoseok mendongak dengan mata menatap Sora untuk beberapa saat. Tangannya bergerak untuk menutup laptop dan segera menghampiri Sora, “Papa.“ ucapnya mengingatkan.

Sora hanya mendengus, memindahkan panci yang berisikan sop dan beberapa peralatan makan yang memang diperlukan.

“Ambil sendiri.“ Hoseok yang mendengar itu nurut saja. Selama makan sora membuat suara antara sendok dan piringnya untuk meluapkan kekesalannya.

“Di depan makanan ga boleh gitu.“ ucap hoseok.

Sora yang berdecak, ingin sekali rasanya melempar sendok yang ia pegang ke kepala hoseok ‘gara-gara lu es batu‘ gerutunya dalam hati.

Sora yang lebih dulu selesai segera membawa piring dan gelas yang ia gunakan ke wastafel untuk dicuci. Hoseok juga selesai tepat saat sora sedang mencuci piring. Bukannya membawa peralatan makan yang digunakanb Hoseok sudah berniat untuk segera berjalan menuju ruang tengah untuk menonton tv, seperti biasa.

“Bawa sini.“ ucap sora masih mencuci piring, saat hoseok berdiri dari kursi.

Hoseok yang mendengar itu lansung membawa peralatan makan yang ia gunakan dan memberikannya pada sora.

Selesai mencuci piring sora langsung pergi ke kamar, hoseok yang sadar hanya menoleh sebentar. Biasanya, selesai makan malam sora akan ikut menonton tv diruang tengah bersamanya. seperti malam-malam sebe

Sora mengambil gitar, hp dan bantal kecil kesayangannya. Sora berjalan menuju balkon dikamar itu membukanya dan duduk di kursi yang ada disana. Sora meletakan bantal kecil itu dikursi untuk menahan punggungnya, mengeluarkan gitar dari dalam tas lalu meletakan hp diatas meja yang memisahkan kursinya dengan kursi yang kosong.

Sora mulai memetikan kunci lagu before you go milik Lewis Capaldi berisringan dengan suaranya.

before you go
was there something I could’ve said to make your heart beat better
if only I’d have known you had a storm to weather
so, before you go
was there something I could’ve said to make it all stop hurting
it kills me how your mind can make you feel so worthless
so, before you go…

YOUR MY HOPE [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang