Hari esoknya sudah tiba, Katie turun dari mobil yang di bawa oleh Justin, hari ini ia membawa range rover berwarna merahnya. Katie sempat menyerngit heran saat melihat tampilan Justin yang berbeda dari outfit kesehariannya pagi tadi. Walaupun Katie tak memvocalkan keheranannya, Justin menjelaskan dengan sukarela. Si pria sedang libur—padahal alasan sebenarnya ingin menunjukkan pada seluruh penguhuni markas bahwa Katie miliknya seorang alias milik Justin Seagull George Jr., jadi jangan pernah ada yang berani mendekati perempuan itu.
Para pegawai yang berhamburan acak di lobby serempak berbalik dan memberi hormat pada Justin yang tampilannya terlalu tak biasa—lagi, Justin memilih pakaian yang kini ia gunakan itu karena melihat baju yang dikenakan oleh Katie.
"Ruanganmu berada di lantai 5." Justin membawa Katie berdiri didepan lift.
"Kenapa lantai 5?"
"Karena disana ruanganku." Jawab Justin santai. Pintu lift kembali terbuka saat indikator diatas pintu menunjukkan angka 2. Satu orang pria dan dua orang perempuan terdiam kaku disana sebelum akhirnya melangkah masuk dan memberikan Justin tundukan hormat.
"Jangan jauh-jauh dari ruanganmu." Ujar Justin memgingatkan, tetapi si perempuan mendiaminya.
Pintu lift kembali terbuka di lantai 4, "Sir." Ketiga manusia itu berpamitan dan keluar dari kotak besi dengan langkah tergesa, tak sabar untuk bergosip.
Justin dan Katie disambung dengan pemandangan lorong panjang yang diantaranya berdiri 10 pintu. Justin menarik tangan Katie lembut ke arah pintu yang berada di paling ujung kanan, dan membutuhkan jarak paling jauh diantara 8 pintu lainnya. Tanpa sidik jari atau kode, pintu dihadapan keduanya terbuka saat Justin memutar kenop dan mendorongnya perlahan.
"Aku tau begini ujungnya." Gerutu Katie. "Apa apa?" Tanya Justin yang sudah mendudukan bokongnya di kursi putar di balik meja.
"Dengar! Kau menjanjikan pekerjaan! Ini ruanganmu, yang mana artinya pekerjaanku bukan berada disini." Justin memberikan senyum cerahnya pada Katie yang mengerutkan hidungnya—menggemaskan menurut Justin, marah. "Aku berasal dari divisi persenjataan. Harusnya kau memberikan pekerjaan yang related dengan bidangku sebelumnya. Jangan bermain-main denganku." Justin semakin tersenyum lebar di tempatnya—sebenarnya ia terperangah kagum, tetapi sebisa mungkin Justin tak menunjukkannya. Bagaimana mungkin perempuan yang kemarin siang dan malam mengerang memasrahkan diri dibawahnya, kembali menjadi sosok menyeramkan hanya dalam rentang jam yang bisa dihitung dengan satu tangan? Ini bukan pertama kalinya, sex yang mereka lewatkan di Las Vegas juga berakhir pada hal yang sama. Katie seperti mampu menempatkan dirinya di berbagai situasi sesuai dengan porsi dan peranan. Dan itu membuat Justin semakin terpukau.
"Kau belum dibutuhkan." Katie hanya mampu mendengus malas ditempatnya, memutar tumitnya Katie kembali berjalan kearah pintu dan mengabaikan panggilan Justin yang berulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
end | G E N I U S
FanfictionSeries I | end Series II | end Series III | end Series IV | end