Malam hari terlewati dengan damai, pesanan makan malam Seulgi sampai hanya dalam waktu 15 menit. Dengan menu lengkap dan rasa yang sempurna, perut kedua perempuan itu terpuaskan sebelum jatuh tertidur pada ranjang yang sama. Dan kini keduanya sudah kembali duduk di dalam mobil.
Seulgi menawarkan untuk mengantar Katie berangkat ke tempatnya bekerja, dan tanpa pikir panjang Katie menyetujuinya. Mobil Seulgi di jaga oleh masing-masing satu buah range rover evoque hitam di depan dan di belakang, yang menurut Katie berlebihan sedangkan Seulgi tak memberikan tanggapan apapun.
"Kau harus mau datang ke acara kencan yang kusiapkan untukmu dan Mr. Chim." Ujar Katie semangat, sejak mobilnya ikut bergabung dengan kendaraan lain di jalan raya, Katie memang terus memaksa Seulgi agar menyetujui usulan kencannya dengan Christian. "Serius, kau harus datang. Kau tak akan menyesal Seulgi. Mr. Chim cocok sekali denganmu."
"Menikah dulu sana dengan Justin. Lalu aku akan berkencan dengan Christian." Balas Seulgi sombong. Melemparkan tantangan yang tak akan mungkin mau Katie lakukan.
Seulgi bukannya tak merasa tertarik dengan Christian. Hanya saja ia merasa lebih baik tak berurusan dengan mereka. Cukup Katie, Wendy dan Irene yang tercebur dalam lubang tak berujung. Seulgi masih ingin bebas kesana-kemari tanpa pengawasan. Bukannya sok merasa tahu, tapi melihat bagaimana Justin, Jack dan Suga mempelakukan karibnya, Seulgi menjadi sanksi jika Christian pasti akan melakukan hal yang sama.
"Sinting." Balas Katie jengkel.
"Nah, idemu untuk membuatkan kencan untukku dan Christian juga sinting." Mendengus geli, Katie melempar pandangannya ke arah spion luar mobil. Matanya dapat menangkap mobil yang selalu menyantarnya bekerja berada disana. Berganti dengan mobil yang sebelumnya—jenis dan warnanya sama, hanya saja platnya berbeda.
"Aku akan meminta hal yang sama pada Renner." Ujar Katie tiba-tiba. "Sejak semalam dia terus mengirimiku pesan dan menelpon berulang kali. Menanyakan apa aku sudah baik-baik saja dan meminta maaf jika apa yang ia sampaikan membuatku sakit." Seulgi menoleh sekilas guna melihat wajah Katie dan kembali fokus ke depan.
"Seulgi, diantara kedua orang itu. Mana yang akan menang?" Lanjutnya bertanya. Seulgi terdiam beberapa saat sebelum helaan nafasnya terdengar kentara.
"Aku tak dapat memprediksikannya. Di satu waktu, aku yakin Jack akan unggul, tetapi di waktu selanjutnya Justin mematahkan semua itu." Jawab Seulgi jujur. "Yang perlu kau tau, Jack tak memiliki niat jahat padamu Katie. Dia menyayangimu dengan sangat. Bukan karena ingin merebut tahtamu atau apapun. Kau sudah melihatnya bukan?" Berhenti beberapa saat, Seulgi membiarkan Katie memutar kembali ingatannya semalam. Sebelum makanan itu tiba—Katie gagal tidur dan akhirnya menghampiri Seulgi di ruang depan, Seulgi menunjukkan segala kepemilikan yang menjadi hak seorang Katie Adams Renner Jr. Bahkan dirinya menjadi pemilik saham terbesar di hampir semua sektor bisnis yang dikelola kerajaan bisnis Renner.
"Katie, jika kau tak ingin. Kau berhak atas itu juga. Kau bisa menyampaikan pada Jack apapun keputusanmu. Kau jelaskan segala alasan kenapa kau menolaknya. Dia pasti akan mengerti walaupun butuh waktu."
"Lalu bagaimana dengan Justin?" Kali ini, Seulgi menghela nafasnya guna menyamarkan tawa. Bukan meledek, hanya saja agak lucu saat Katie selalu membawa Justin di setiap pembahasan.
Berdehem singkat, Seulgi menarik nafasnya dalam. "Kau hanya perlu berpikir. Kau bilang pekerjaan dan cinta mampu berjalan beriringan."
"Mungkin Jack akan murka.." Katie menoleh cepat berusaha menguraikan kalimat yang baru saja Seulgi lontarkan. "..tapi ia tak akan bisa melakukan apapun jika kau menyambutnya." Sambungnya.
"Justin tak melepaskanmu dengan mudah setelah kau menunjukkan pada siapa kau berpaling akhirnya."
"Aku tidak berpaling!" Sela Katie kesal. "Aku hanya bertanya Seulgi."
KAMU SEDANG MEMBACA
end | G E N I U S
FanficSeries I | end Series II | end Series III | end Series IV | end