Won't say please

2.2K 308 9
                                    

Katie berdiri di samping mercedes yang berhenti menunggunya. Tatapannya mengarah lurus pada pemandangan di depan salon yang baru saja ia datangi, tepatnya ke arah restaurant tak terlalu besar yang interiornya khas Las Vegas sekali. Langit yang mulai menggelap karena jam sudah menunjuk pada pukul 4 sore membuat Katie harus berusaha ekstra menajamkan penglihatannya.

"Jackson?" Gumam Katie pelan.

"Ma'am?" Salah satu pengawal akhirnya keluar karena Katie tak kunjung masuk ke dalam mobil.

Mengabaikan, Katie masih memfokuskan matanya pada Jackson yang terlihat tertawa gembira dengan seorang wanita dan anak kecil dalam gendongannya.

"Kehidupan Federal memang tak pernah bisa aku bayangkan." Gumam Katie lagi.

"Ma'am? Sesuatu menganggu anda?" Katie menoleh dan menggeleng cepat.

"Aku ingin bertemu rekanku dulu. Kalian tunggu disini." Tanpa menunggu persetujuan pengawalnya, Katie menyebrangi jalan dengan berlari kecil. Berniat menghampiri Jackson yang terlihat kaget saat menemukan sosok Katie sedang berlari mendekatinya.

"Katie." Gugup Jackson.

"Hai Mrs. Wang, saya Katie Olzen. Rekan Jackson." Mengabaikan Jackson yang salah tingkah, Katie mengulurkan tangannya pada perempuan berwajah asia dihadapannya.

"Hai.. nice to meet you. Aku sering mendengar cerita kalian dari Jackson." Katie semakin merekahkan senyumnya saat tahu tebakannya benar. "Ini anak kami. Lien, sapa auty Katie honey." Anak perempuan yang berada dalam gendongan Jackson mengulurkan tangannya dengan senyum ceria kearah Katie.

"Hello, sweetheart!" Masih dengan jabatan tangan mungil itu, Katie menambahkan ciuman gemasnya pada pipi chubby Lien.

"Kalau begitu aku harus pergi." Katie mengarahkan dagunya ke mercedes yang terparkir di seberang sana, dengan dua orang pengawal menatap terus menerus ke arahnya. "Temanku sudah menunggu." Lanjut Katie.

"Auty, apa mereka temanmu? Seperti Robert and Christina?" Lien menunjuk kearah seberang sana dengan tatapan ingin tahu. "Yes, Honey. Same like you, mereka berdua temanku."

"Can i play with them to? Like Robert and Christina?" Katie tertawa kecil mendengar pertanyaan polos Lien. "Sure, kapan-kapan auty akan mengajak Lien bermain bersama teman auty."

"Woah cool!"

"Auty pergi dulu Lien, bye bye!" Mengangguk sekali lagi pada Jackson yang masih berdiri canggung di posisinya.

Saat melangkah, Katie masih bisa mendengar obrolan istri Jackson dengan anaknya. Tapi tak bertahan lama, karena jarak yang tercipta sudah jauh dan suara ramai kendaraan menjadi kendalanya.

"Ayo." Ujar Katie. Ia menaiki kursi penumpang belakang dengan pintu yang sudah dibukakan. Menyamankan duduk pada kursi penumpangnya dan kembali memainkan ponsel. Kedua ibu jarinya sibuk mengetikkan plat nomor pada percakapan pesan dengan Kang Seulgi.

Tak berselang lama, ponselnya kembali bergetar dengan isi pesan yang memintanya menunggu. Katie menahan agar tak menengokkan kepalanya ke belakang, takut-takut jika dua pengawal di depannya ini berhenti dan malah membuat keributan padahal Katie belum memastikan apa benar dirinya diikuti.

Ponselnya kembali bergetar, tautan gambar menjadi pesan yang dikirimkan Seulgi. Katie membuka dan memperhatikan gambarnya dengan teliti. "Caldogno, Italia?" Keluar dari tampilan gambar, Katie membaca pesan yang dikirimkan pula oleh Seulgi.

"Justin?" Pelan Katie menyebutkan nama Justin saat membaca pesan. Menuruti usulan Seulgi, Katie mencari recent panggilan pada ponselnya. Lalu memilih kontak emergency 1 yang langsung tersambung ke panggilan.

end | G E N I U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang