Damage

1.9K 306 13
                                    

Justin, Jullian, dan Genie berdiri bersedekap dengan santai, hanya Wendy yang berdiri kaku menatap ruang yang bersekat-sekat tembok dan dibatasi kaca besar yang berguna untuk mengamati di hadapan keempatnya. Luas tiap kamar hanya 150 x 200 cm, berjumlah 8 kamar tetapi yang terisi hanya 4. Posisinya pun diberi celah. Diisi, kosong, diisi kosong, begitu seterusnya dan didalamnya hanya berisi ranjang serta tiang medis.

"Ku pikir menaruh mereka di sel sudah cukup, tak perlu menempatkan mereka diruang isolasi. Mereka bukan pasien atau objek penelitian." Ujar Wendy, bagaimanapun 6 tahun kebersamaan mereka membuat ia tak ingin empat karibnya dilukai. Wendy hanya setuju untuk bekerja sama dengan tujuh kepala untuk mengambil kembali apa yang memang menjadi milik mereka. Dan mengisolasi keempat karibnya tak ada dalam rencana yang disampaikan padanya.

"Mereka akan berhasil melarikan diri jika dimasukkan kedalam sel." Ujar Genie, Wendy melihatnya tak setuju. "Kau tak bisa menampik bahwa timmu berada dinomor urut ke tiga dari ratusan tim lainnya, dan timmu menjadi 3 tim agent terbaik versi CIA dan NSA yang selalu sukses menyelesaikan misi apapun dengan tingkat kesempurnaan yang hampir 100 persen." Jabar Genie. "Terlebih aku sangat memahami keterampilan kalian semua. Menjadi penanggung jawab yang mengawasi kalian selama 10 bulan di belakang layar, aku tau semua kelebihan kalian. Dan aku tak akan mengambil resiko."

"Kenapa mereka belum bangun?" Wendy mengalihkan pokok pembicaraan.

"Mungkin besok? Atau 2 hari lagi?" jawab Justin dengan santai.

"Itu terlalu lama! Kalian hanya butuh satu jam untuk menyelesaikan misi kalian!" Erang Wendy, matanya bergerak nyalang memandangi ketiganya bergantian.

"Apa Genie tak memberi tahumu?" Wendy memandang Justin kaku, daya pikirnya yang terlatih mampu membaca makna tersirat dari apa yang diucapkan Justin. Mereka menginginkan sesuatu yang lain, gemuruh Wendy didalam hati.

"Aku tak akan mengembalikan mereka, akan kubuat mereka mati disini dan menghidupkannya di tempat lain. Mereka tau terlalu banyak." Justin menambahkan nada remehnya pada akhir kalimatnya
"Bukankah itu juga menguntungkan untukmu Wendy?" Ledekan Justin membuat tubuh Wendy semakin menegang ditempatnya.

"Jullian, panggil yang lain keruang pertemuan. Dan kau bisa kembali ke kamarmu Wendy." Justin melenggang pergi diikuti Julian dan Genie meninggalkan Wendy yang mengeratkan kepalan tangannya.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Wendy memandangi bergantian empat perempuan yang menemani hari-harinya selama 6 tahun kebelakang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dengan mata yang berkaca-kaca, Wendy memandangi bergantian empat perempuan yang menemani hari-harinya selama 6 tahun kebelakang. Tangannya terus mengepal menyalurkan emosi yang tiba-tiba menggeluti dadanya. "Maafkan aku."

Di ruangan lainnya, tujuh pria dengan setelan semi formal mengisi bangku-bangku yang berhadapan. Genie dan Justin mengisi masing-masing kursi di bagian ujung kanan dan kiri. Empat diantara tujuh pria itu terlibat obrolan yang serius.

 Empat diantara tujuh pria itu terlibat obrolan yang serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
end | G E N I U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang