Keluar lebih dulu, Justin mengulurkan tangannya agar Katie dapat berpengangan. Keduanya baru saja sampai di rumah sakit Kaiser Permanente Capitol Hill Medical Center. Menurut perhitungan Justin, hari ini janin di dalam rahim Katie seharusnya tepat berusia 45 hari alias 6 minggu 3 hari. Kedatangan mereka tak disambut berlebihan—Justin sudah menekankan perihal penyambutan kedatangannya pada pihak rumah sakit, Katie menolak sambutan seperti kunjungan yang sebelumnya, Lim yang juga turut menemani memimpin langkah bersama salah satu pengawal di depan Katie dan Justin. Tak menggunakan banyak pengawalan, Justin hanya membawa masuk 3 orang pengawal—ditambah Lim menjadi 4 lagi-lagi karena Katie tak menginginkan ia menjadi pusat perhatian dan sisa 2 pengawal lainnya berjaga di parkiran mobil. Jam berkunjung mereka juga telah diatur bukan pada saat hectic hours rumah sakit, jadi saat keenam manusia itu memasuki lobi dan melangkah ke arah lift, hanya belasan manusia yang berada disana. Tak sampai puluhan pasien dan pengunjung seperti jam-jam lainnya.
Lift berhenti tepat di lantai 4, tepat dimana lantai poliklinik kandungan berada. Si pria meletakkan telapak tangan lebarnya pada lekukan belakang tubuh Katie, berjalan sejajar menuju ruangan tujuannya.
Sampai tepat di depan ruangan pemeriksaan, Katie mendapati 2 pasang manusia yang sepertinya akan melakukan pemeriksaan juga.
Menarik Justin agar duduk disana, si pria dengan patuh mengikuti Katie dan duduk bersebelahan di dekat pintu poliklinik tujuannya.
"Ma'am, anda dapat langsung masuk. Dokter anda sudah menunggu di dalam."
"Mereka yang datang lebih dulu." Sedang tak ingin menggunakan kekuasaan Justin, Katie menyampaikan titah absurdnya.
Kedua pasang manusia yang menjadi fokus Katie menggeleng dan memberikan lambaian tangan menolak usulan Katie. "Si-silahkan an-anda masuk lebih dulu, Mrs. George." Balas salah satu perempuan.
"It's ok. Aku ingin beristirahat dulu." Justin memberikan tanda pada Lim yang diangguki patuh si asisten.
"Lelah?" Tanya Justin pada perempuan yang duduk bersandar di lengannya.
"Tidak. Hanya ingin saja." Jawab Katie singkat. Matanya lalu memperhatikan salah satu pasangan yang bangkit dan memasuki ruang pemeriksaan tujuan Katie dengan arahan Lim.
"Berapa usia kandungan anda?" Pertanyaan ramah—masih bernada datar yang Katie lontarkan membuat satu pasang yang tersisa tersentak kaget. Terlalu tak menyangka akan di ajak berbincang oleh istri pengusaha paling berpengaruh di dunia.
"Li-lima bulan, Ma'am." Jawab si perempuan setelah berhasil menanganinya kagetnya.
"Sudah tahu laki-laki atau perempuan?" Tanya Katie lagi. Sedangkan suaminya hanya diam dengan tangan yang kini memainkan jemari Katie.
"Yes, Ma'am. Jenis kelaminnya perempuan dan laki-laki." Katie berdecak kagum tanpa sadar. Justin yang sejak tadi memang hanya memakukan pandangannya pada Katie terkekeh pelan dan memberikan usapan lembut pada rambut si perempuan.
"Twins? Oh my God. Congratulation. Semoga anda selalu di beri kesehatan." Pasangan itu menengakkan tubuh dengan salah tingkah. Menambahkan tundukan hormat, keduanya terkekeh canggung mengucapkan balasan terima kasih.
"Semoga anda dan calon baby juga selalu diberikan kesehatan Mrs. George." Pasangan yang duduk jauh di depan Katie dan Justin itu tak berani bergerak atau melihat si suami yang masih duduk tenang tak merasa terganggu di sebelah Katie. Rasa takut menggentayangi pasangan itu karena tak jarang, mereka mendengar bahwa Justin ialah jenis manusia yang tidak ramah dengan dengan manusia lainnya.
Waktu terus berjalan. 15 menit terlewati, Katie tak mampu menahan kebosanannya setelah sisa pasangan yang lainnya sudah masuk ke dalam menggantikan pasangan yang sebelumnya. Dan bertepatan dengan itu, pintu ruang pemeriksaan terbuka. Tak mampu menahan kegembiraannya karena ia tak perlu menunggu lebih lama, Katie bangkit dan melangkah masuk lebih dulu—karena Katie dan Justin duduk di kursi tunggu paling dekat dari ruang pemeriksaan. Justin yang melihatnya dari belakang hanya mampu mengeluarkan senyum simpulnya. Apapun yang Katie lakukan memang selalu terlihat menggemaskan untuknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
end | G E N I U S
FanfictionSeries I | end Series II | end Series III | end Series IV | end