The end day- is perfect

2.2K 335 75
                                    

"Oh! Holy shit!" Gumam Katie dan Seulgi bersamaan dan terus saja saling melempar pandang. Sejak keduanya—ah tidak. Tapi sejak keenam manusia itu berdiri di tengah ruang luas milik Justin, tepatnya setelah Irene keluar dengan dibantu beberapa pelayan. Kedua perempuan itu terus saja saling lirik. Katie yang mengenakan wedding dress simple dibuat terkesima dengan dress yang dikenakan Irene. Perempan satu itu benar-benar terlihat sempurna. Ditambah mahkota yang melingkari kepalanya, Irene dibuat seolah pemeran utama diacara pernikahan pasangan lain.

"Ini berlebihan." Irene mendengus malas memandangi gaunnya. "Yang menikah bukan aku! Kenapa harus memakai baju merepotkan seperti ini?" Lanjutnya kesal. Sejak baju itu didorong masuk ke dalam kamar yang ditempatinya, Irene sudah menyumpahi habis-habisan semua orang yang ada dikamarnya. Berteriak murka dan melempar barang-barang yang tertangkap netranya. Tapi karena yang dihadapi adalah seorang Jack Renner generasi ke viii, tentu saja Irene akan kalah.

"Untuk tamu undangan, ya." Jawab Katie seadanya. Mereka tak pernah bermanis-manis dalam berucap—kecuali Joy.

Diantara kelima perempuan, Irene dan Katie menempati posisi utama sebagai si mulut tombak. Kedua perempuan itu terlalu datar dan serius. Selalu menganggap semua hal tak dapat dijadikan bahan candaan.

"Kurasa mempelai salah memilih dress code." Lanjut Christian yang sudah siap dengan tuxedonya. "Tapi aku semakin penasaran melihat wajah orang-orang. Seorang Jack Renner Jr. dan Justin Seagull George Jr. membawa pasangan ke pesta. Itu sungguh hal yang luar biasa." Christian menambahkan tepuk tangan singkat setelah kalimatnya selesai. "Sayang sekali Seulgi tidak bisa menemaniku." Seulgi mendengus jijik mendengar kalimat penuh rayuan seorang Christian.

"Ini waktunya." Justin memotong. "Kita gunakan 3 mobil seperti biasa, dan kau Christian." Justin menatap Christian lama. "Jangan membuat ulah." Justin berbalik dan mulai meninggalkan ruang utama.

Jack yang berniat membantu Irene membatalkan niatnya saat perempuan itu sudah melenggang pergi dengan berpegang pada Katie. "Well, kau harus sabar. Irene tidak seperti perempuan-perempuan yang kau bawa ke atas ranjang." Ujar Christian sebelum ikut melenggang pergi.

Jack keluar dari pintu utama rumah Justin dan menuruni dua anak tangga yang melebar hingga sampai didepan mobil. Sudah terparkir disana satu mobil Bugatti La Voiture Noire dan dua buah Bugatti Divo. Justin sudah lebih dulu masuk kedalam Voiture Noirenya dan Christian menyusul memasuki Divonya. Di luar masih tersisa Katie yang membantu Irene menaiki Bulgatti milik Jack.

Bunyi klakson membuat Katie yang memakai gaun panjangnya dengan cepat melangkah ke arah mobil Justin. Masuk kedalamnya, Justin menginjak pedal gasnya dalam sebelum Katie berhasil memasang seatbeltnya.

"Pakai seatbelt mu." Ujar Justin datar. Satu tangannya dengan lihar memutar kemudi, membawa mobilnya keluar dari halaman utama depan menuju akses masuk kerumahnya.

Perjalanan terasa amat lama dalam benak Katie, padahal nyatanya dari tempatnya berangkat dengan tempat acara hanya membutuhkan waktu 10 menit. Acara itu terselenggara masih di wilayah perumahan mewah Washington DC. Tepatnya di salah satu rumah orang berpengaruh lainnya yang memutuskan menikah—lagi untuk yang kesekian kalinya.

Membuka pintunya tanpa menunggu Justin selesai mematikan mesin, Katie merapikan gaunnya dan segera menghampiri Irene. Lagi-lagi dirinya mendahului Jack yang siap memperlakukan Irene bagai Ratu hari ini.

"Ku pikir Christian berbohong." Ujar Katie saat matanya memandang para tamu yang baru keluar dari mobilnya. "Gaunmu aman. Ada yang lebih gila dari Jack." Lanjut Katie yang matanya kembali memindai tubuh Irene dari atas sampai bawah.

end | G E N I U STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang