Rabu. Sudah terlewat 3 hari dari hari terakhir Katie bertemu dengan Carlos, hari ini akhirnya ia di pertemukan kembali dengan Carlos.
"Ma'am." Sapanya sopan pada Katie yang melintas.
Mengangguk singkat, Katie melanjutkan kembali langkahnya ke salah satu kursi kosong di ruang rapat. Kursi lainnya sudah terisi—walaupun belum sepenuhnya, disana sudah ada Jullian, Monie, Genie—yang menyempatkan datang, Daniel, Taylor dan Edward. Sedangkan Justin yang seharusnya juga datang sedang berada si perjalanan.
"Hai Katie, how's your days? Sudah lama kita tak berjumpa." Sapa Monie ramah sesaat Katie mendudukan bokongnya di kursi tepat di antara Monie dan Taylor.
"Seharusnya saat ini kau tak disini, Sir. Apa CIA sudah terlalu lowong sampai kau sering berkunjung kesini?" Balas Katie datar. Monie, Jullian dan Edward tersenyum tinggi mendengar jawaban datar Katie.
"Untuk apa aku selalu memantau Katie, aku Direkturnya." Jawab Monie santai masih dengan senyum yang mencetak dimplesnya dengan sempurna. Senyumnya benar-benar terlihat tulus dan lepas. Taylor sampai di buat kualahan. Ia memang jarang bertemu ketujuh kepala, bertemupun biasanya karena ia berpapasan secara tak sengaja. Taylor terlalu jauh untuk bisa berkomunikasi dengan tujuh kepala walaupun dirinya asisten Edward.
"Dan kita memiliki Sir Hiddleson disini." Lanjut Katie dengan menaikkan sebelah alisnya. Memandangi Genie yang duduk bersandar pada kursinya di seberang meja. Tepatnya di depan Genie. Posisi duduk mereka terbagi menjadi dua. Kursi dikepala meja kosong, lalu di sebalah kanan—dari posisi kepala meja duduk berderet Monie, Katie, Taylor dan Edward. Sedangkan di sebelah kiri diisi oleh Genie, Jullian, Carlos dan Daniel.
Tak menjawab, Genie hanya memberikan anggukan singkat pada Katie.
"Bagaimana dengan kandunganmu, Katie?" Katie melemparkan tatapan membunuhnya pada Monie yang lagi-lagi bertanya dengan raut cerahnya. "Ku dengar sudah lebih dari satu bulan." Sambungnya tanpa dosa.
Satu-satunya manusia yang belum mengetahui kabar kehamilan Katie di dalam ruangan membeku sesaat. "Ada apa dengan wajahmu, Daveeche?" Lempar Monie lagi. Dan pria yang di targerkan bergerak gugup salah tingkah.
"Kapan kita mulai?" Sela Katie karena mampu membaca niat usil Monie. Setelah Katie perhatikan, belakangan ini Monie terus saja mencampuri segala urusannya. Bahkan hal remeh sekalipun selalu pria itu campuri.
"Tunggu Justin, Katie. Ada apa? Apa Christian memberikanmu banyak pekerjaan?" Tak berniat menutupi, Katie mendengus malas mendengar pertanyaan Jullian. Tahu pula dengan keusilan pria lainnya ini. Jullian dan Christian sama. Selalu jadi tokoh pengadu.
"Malah seharusnya kau memecat Christian karena terus memindahkan pekerjaanku pada yang lain." Jawabnya jengkel. Monie dan Jullian malah tertawa pelan mendengar kejengkelan Katie yang tidak ditutupi.
Pintu yang terbuka menarik seluruh—kecuali Katie perhatian manusia di dalam ruang rapat. Justin melangkah masuk dengan langkah lebarnya.
Edward, Daniel, Taylor dan Carlos berdiri bersamaan. Memberikan tanda hormat pada si pria yang baru saja memasuki ruangan.
Hanya di balas anggukan singkat, Justin lebih dulu memberhentikan langkahnya di belakang kursi yang di duduki Katie. Memutar kursinya, Justin memberikan kecupan cepat pada bibir Katie yang di balas teriakan gaduh Jullian seorang diri. Monie, Genie dan Edward hanya tersenyum simpul. Sedangkan sisanya hanya duduk dengan kaku. Justin yang mengecup Katie memang bukan lagi pemandangan langka, pria itu selalu mencium atau mengecup cepat Katie saat di lobby—saat menjemput atau mengantar si istri atau dimanapun tanpa mengenal tempat, hanya saja Justin selalu mampu membuat manusia-manusia lain segan padanya disetiap detik.
KAMU SEDANG MEMBACA
end | G E N I U S
FanfictionSeries I | end Series II | end Series III | end Series IV | end