Jason Wiliam Winata

1.2K 111 3
                                    

Alea POV

Laki-laki yang hampir saja menjadi sempurna dimataku. Bohong jika aku tidak mencintainya. Aku, Alea Jevanka seorang penganggum yang tidak memiliki keberanian menyapanya.

Tidak memiliki kepercayaan diri untuk menatap matanya dalam-dalam. Aku yang hanya melihatnya dari kejauhan. Bersedih ketika melihatnya murung. Tersenyum meski dia tertawa karena bercengkrama dengan yang lainnya.

Sekali lagi kuperjelas, aku hanyalah penganggum yang memendam semua perasaannya dalam-dalam. Aku tentunya sadar bukanlah bandingan Jason yang tentunya terlalu tinggi untuk digapai.

Aku hanya gadis biasa harus bersaing keras dengan wanita lainnya yang juga bertekad menyandingmu. Mereka yang tinggi akan derajat, yang cantik dalam rupa, dan indah dalam bergaya.

Sesulit itu diriku dalam mencoba menggapaimu. Curahan hati yang selalu ku torehkan pada kertas putih kecoklatan bersampul hitam.

Dan--

"Alea"

Alea menoleh, menatap gadis berambut panjang yang memanggil namanya.

"Iya?"

"Jangan nulis mulu ih!, Ayo! Pelajaran or kan udah mau mulai"

Alea sedikit terkekeh, gadis sebaya yang menjadi teman dekatnya itu sudah sering mengatakan hal ini.

"Iya iya, ayo ganti baju," Alea sedikit mendorong Diva untuk keluar dari kelas yang sudah sepi menuju ke kamar mandi.

Keduanya berbincang kecil sambil beberapa kali tertawa, tak terasa pun mereka sampai. Keduanya masuk kedalam bilik yang berbeda, berganti baju seraya menggerakkan bibir masih saling berbincang menghilangkan kesunyian kamar mandi.

"Oiya gw lupa belum ngunci loker!," Alea menggelengkan kepalanya pelan, pusing dengan kebiasaan Diva.

"Yaudah buruan"

Diva terkekeh, "Lo duluan aja gih, tungguin di tempat biasanya nanti gw kesono"

"Oke"

Mereka berdua mengambil jalan yang berbeda, Diva yang langsung menuju loker, dan Alea yang langsung berlari ke arah lapangan. Menempati tempat favorit mereka berdua, dibawah pohon bulat yang menurut mereka unik dan teduh.

Alea duduk disana, mungkin baru 2 menit tapi dia sudah bosan. Tangannya menaut menaikan ujung kaos or-nya hingga kusut. Dan hal yang tidak terduga sekaligus yang tidak Alea inginkan menghujaminya. Sebuah bola basket terpental mengenai kepalanya.

Alea hanya mendesis karena kesakitan, kepalanya terasa pusing, matanya kunang-kunang. Hingga seseorang menghampirinya dengan perasaan khawatir.

"Lo gapapa? Sorry ya gw beneran ga sengaja"

Alea bangkit dari duduknya, dengan samar ia ingin melihat siapa orang itu, namun pengelihatannya seolah tak mendukung. Semua semakin terlihat buram hingga dia benar-benar memejamkan matanya, goyah.

_•_

Request temen nih, khusus buat temen gw sendiri yang bernama alleya.
Sok atuh dibaca.
Diteken bintangnya, Lu pikir merangkai kata semudah halu?.


TIDAK LAGI UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang