Trio Bobrok

108 23 18
                                    

Alea berada dihadapan Windy dengan tatapan yang bisa dibilang.

Bingung.

"Anjir ya, gw cuman tau si Vera itu seangkatan sama kita, ya biasa aja orangnya. Gak ada yang aneh"

Wajah Windy semakin lesu, semakin lama ia semakin tersiksa. Ridwan sekarang terlihat semakin jauh dan jauh. Windy bisa merasakan itu.

"Mending lu tanya ke Diva aja deh, walaupun Ridwan sering gangguin gw. Tapi gw gak tau apa-apa tentang dia"

Windy melirik Alea, "Justru kalo gw tanya Diva lebih aneh ga sih?, Dia kan sama sekali ga deket sama Ridwan."

"Aelah, makanya lu jadi orang jangan dikelas Mulu, bergaul Sono bergaul. Diva femes (read:famous) kali, ya gak terlalu sih. Tapi dia hampir tau semua orang disekolah ini. Jadi mending lu tanya dia, siapa tau dapet informasi soal Vera." Jelas Alea panjang, lalu menarik nafas di akhir.

Windy hanya mengangguk kecil, menunggu Diva yang entah pergi kemana. Gadis itu sudah berangkat, namun dikelas, ia hanya meninggalkan tasnya dan juga tanda tanya. Tak terlihat sedari tadi batang hidung mancung gadis itu.

Merasa sudah tak ada yang penting, Alea bangkit. Hal itu membuat Windy menoleh.

"Mau kemana?," Tanya Windy seraya menegapkan punggungnya.

"Nyari masalah," jawab Alea seraya keluar kelas.

Windy hanya bisa menggidikan bahunya tak tau. Matanya melirik kursi Ridwan yang kosong, laki-laki itu belum berangkat.

Bisa apa, Windy hanya dapat menghembuskan nafasnya seraya mencari kesibukan. Berusaha menghilangkan bayangan Ridwan yang berputar di otaknya.

Alea berjalan dengan santai melewati kelas-kelas, dia dengar dari Jason. Saudaranya yang lain akan pindah kesini, Alea tak terlalu ingat namanya. tapi ia pastikan sekolah akan heboh.

Ke-empat Winata ada di sekolah ini.

Keren.

Cukup mengesankan pikir Alea, jika Jason dingin, Jevas bejat, bagaimana dengan kedua cowo lainnya?.

Seperti apa mereka?.

Alea penasaran dengan itu, ia merogoh ponselnya dari saku. Mencoba menelfon Diva untuk mengorek informasi.

"Njir kok ga aktif?, Ga kayak biasanya," ucap Alea seraya memandangi layar ponselnya.

"Wey wey, aleaa"

Alea menoleh, dia sudah mendapati Aurella dan Aurelly yang berjalan beriringan. Yang satu sibuk tersenyum dan yang satu lagi normal.

Ya seperti biasanya lah.

"Tumben jam segini berkeliaran lu pada," ucap Alea dengan santai.

Ia sudah menerka-nerka sejak Caren dan Jason pacaran. Entah apa yang merasuki primadona kembar ini sampai say goodbye kepada Jason.

Alea tak peduli, bagus lah, saingan berkurang. Dan Alea tak perlu lagi takut kepada si kembar alias Double Rell.

"Wah rella, sekarang dia berani sama kita"

Aurella menggidikan bahunya tak peduli, "bagus-bagus, lagian gw udah tobat kok. Gatau nih kalo dia"

Aurelly menatap Aurella sinis ketika adiknya berbicara dengan memutar bola matanya dia akhir kata.

"Yaudah byee," Aurelly melambaikan tangannya, Alea hanya melihatnya tanpa ingin membalas.

~~~~

Jason menatap Bryan dan Evan yang sudah berseragam lengkap. Cowo satu ini mengantar kedua sepupunya yang terlihat menaikkan kedua alis naik turun menggoda Jason.

TIDAK LAGI UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang