Pulang bareng

349 72 52
                                    

Alea terbangun, tangannya tergerak mengusap mata dengan bulu mata yang lentik. Sorot matanya menyapu ruangan, sepi. Alea menatap sebotol air mineral di atas nakas, sebenarnya sudah berapa lama ia tidur?.

Gadis dengan wajah bantal itu bangkit dari bankar. Dia berjalan ke arah jendela, menyingkap gorden menatap suasana diluar.

Sunyi, sayang sekali di UKS tidak ada jam. Dirinya pun sama sekali tidak memiliki jam tangan, ponselnya juga masih di tas.

Pintu UKS dibuka, Alea menoleh menatap Jason yang juga menatapnya canggung.

"Ayo pulang," Jason yang sudah siap dengan ransel dibelakangnya mendekati Alea.

"Ini udah jam pulang sekolah?," Tanya Alea dengan sedikit kaget.

Jason mengangguk, membuat Alea syok. Iyasih, meski Alea lembut dan terlihat sempurna. Dia sebenarnya pemalas dan suka rebahan. Perempuan ini bisa tidur selama berjam-jam.

'Astaga Alea, Lo barusan nunjukin hal buruk Lo ke Jason'

~~~~

Diva menatap kedua gadis dihadapannya dengan sedikit cemas.

"Mane Alea?"

Diva semakin meremas ujung seragamnya, ketika salah satu dari gadis itu mulai bicara.

"Anu rell, gini--" Diva berdecak kesal, tak mungkin dia jawab Alea pulang bersama Jason kan. Dua demith dihadapannya akan langsung murka. Jangan heran, mereka memang penganggum jason, sayangnya...

Ya gitu.

Brakk

"Jangan kebanyakan bacot Lo"

Aurelly menggebrak meja dihadapannya keras membuat Diva mengerjap. Oke Diva tau yang dihadapinya adalah double Rell. Si anak kembar primadona sekolah. Sayang sekali akhlak keduanya tidak bercermin dari rupa.

"Kenapa Lo jadi bentak-bentak gw sih," sungut Diva menatap Aurella dan Aurelly dengan sorot mata tajam.

Aurella mendengus seraya tersenyum miring, "Lo berani?"

"Cih, Lo pikir karena gw diem gw ga berani sama Lo berdua?. Hellooo demi kutu di rambut si Siti, gw diem karena Lo gak cari masalah ke gw ya pantek"

"Ngajak berantem ni anak," kelakar Aurelly sembari mendorong bahu Diva.

Diva terhuyung kebelakang, senyum miring nya terbit, "Kenapa? Mau jambak-jambakan sama gw?"

"Wah"

Aurella bertindak dahulu, tanpa aba-aba menjambak rambut panjang Diva yang terkunci kuda.

"AAAA! Bangke gw belum siap," tangan kanan Diva tak tinggal diam, dengan ancang-ancang yang disiapkan menarik rambut Aurella.

Aurelly melotot, "eh eh eh"

"WOY NGAPAIN KLEYAN"

~~~~~~~

Ridwan masih menjalankan motornya pelan, matanya masih fokus kemana sepeda Windy melaju.

"Jauh banget perasaan"

"Kuat juga jalon istri gw"

Windy masih mengayuh sepedanya tanpa menoleh kebelakang, memasuki gang demi gang menuju ke surga dunia. Rumahnya.

Setelah beberapa menit akhirnya windy berhenti, Ridwan yang menjaga jarak dengan berhenti beberapa meter dari rumah sederhana berwarna abu-abu milik Windy.

Gadis itu masuk kedalam rumahnya sekali lagi tanpa menoleh kebelakang. Mata Ridwan pun tak berhenti mengekori Batang hidung Windy yang mulai tak terlihat.

"Setidaknya gw tau rumah Lo Win, jadi besok-besok bisa nyelonong masuk wkwkw"

Ridwan menyengir lebar sembari memutar motornya. Baru saja Ridwan hendak menjalankan motornya, dia sempatkan berbalik, "Babay Windy, ahaq"

_•_

Sengaja biar keliatan alay nya si Ridwan.

Jatohnya bukan lebay, tapi cringe.

😙

Lo ga tap bintang di pojok kiri bawah HAH?!

AWAS AJA GW SANTET PANTAT LO BIAR LUBANGNYA KESUMBAT.

MAMPOS NOH KAGA BISA BERAK

TIDAK LAGI UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang