Pindah

120 19 53
                                    

"Welcome to ClassMeet uhuyy," ucap Udin besorak di mic.

Caren mencubit pinggang Udin membuat sang empunya mengaduh, lalu disusul oleh tawa Alarik dan siswa-siswi lainnya.

Udin mendengus, dia membenarkan jas OSIS nya, lalu menyerahkan mic kepada sang ketos, Alarik.

"Cek, oke semuanya, ClassMeet akan segera dimulai, diharap semua yang berpartisipasi dalam acara ini untuk segera bersiap-siap. Dan untuk para penonton, selamat menikmati, soraki jagoan anda!," Alarik tersenyum manis diatas panggung.

Riuh tepuk tangan pun terdengar, Aurella pun hanya bisa senyum-senyum sendiri menatap pangerannya disana.

Sementara Aurelly sedang mengambil baju olahraganya diloker. Ya karena dia berpartisipasi dalam acara ini. Aurella?, Bukankah sudah ku bilang dia tidak suka olahraga.

Jadi pekerjaan penting yang harus ia lakukan adalah memperhatikan wajah tampan Alarik yang berkeringat!!!. Membayangkannya saja sudah membuat Aurella terpekik.

Sementara Aurella tengah menghalu ria dipinggir lapangan, Aurelly baru saja membuka lokernya, mengeluarkan baju olahraganya, lalu langsung menuju kamar mandi.

Sunyi, tentu saja. Hampir semua yang berpartisipasi sudah siap-siap. Yah Aurelly memang suka olahraga, tapi jiwa mager tetap saja ada.

Sekitar 2 menit akhirnya Aurelly keluar, dan ketika membuka pintu.

"EH ANJING KAGET, jangan-jangan lu ngintip ya!!"

Aurelly memasang muka garang seraya menunjuk wajah Raka.

Ya Raka.

Raka ikut mengacungkan jari telunjuknya, menggeser jari Aurelly ke kanan.

"Nge gas amat neng." Aurelly melotot, ni cowo emang kagak ada sopan sopannya ye.

Bayangin anak cowok masuk kamar mandi cewek, dan nungguin orang lagi ganti baju didepan pintu. Apalagi tampangnya udah kayak om pedopil, dan jiwa nge-gas Aurelly dijadikan tameng untuk melindungi diri gasalah kan.

Jika saja Aurelly tidak ingat tentang perlombaan yang harus dia jalanin, sudah di pijak-pijak tubuh Raka yang bongsor bahkan lebih tinggi darinya.

Mungkin Aurelly hanya sedada bidang nya.

"Manusia gajelas," Aurelly bergumam sembari melewati Raka begitu saja.

Raka berdecih sembari menahan kepala Aurelly membuat gadis itu terhuyung kebelakang.

"Heh anjing!," Umpat Aurelly sembari memukul tangan Raka.

"Mau kemana?, Ga baik orang mau ngomong malah dicuekin." Omel Raka sembari mendorong kening Aurelly dengan telunjuknya.

Aurelly menatap Raka datar, "Gausah sokap lu"

"Kalo udah deket bukan sokap lagi namanya."

"Bacot"

"Cewe ga boleh ngomong kasar."

Aurelly mengepalkan tangannya didepan Raka, lalu menabrak lengannya dengan keras. Raka terhuyung kebelakang, laki-laki itu hanya tersenyum miring lalu ikut keluar dari kamar mandi.

"Menarik"

~~~~~~

Jevas berjalan dengan santai melewati kerumunan para gadis, membuat beberapa dari mereka terpekik, dan sisanya hanya menganga. Terpesona.

Para penonton yang awalnya sibuk dengan aktivitasnya sendiri sontak menoleh ke arah Jevas, ikut merasa terpana dengan kharismanya. Jevas menyunggingkan senyum miring, lalu melirik kerumunan gadis yang paling dekat dengannya lalu memberikan wink.

TIDAK LAGI UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang