Hari libur

116 30 2
                                    

Alea mengerang ketika ibunya membuka gorden kamrnya, membuat sinar matahari menembus kaca, dan seketika menusuk matanya yang masih enggan terbuka.

"Bangun!, Jangan mentang-mentang ini hari libur kamu malem-malesan ya!"

Cerocosan pedas tak henti keluar dari mulut sang ibu, namun yang Alea dengarkan saat ini hanyalah.

Ahajamd hshshshs akaiakqoananaj.

Tak ada satupun kata-kata ibunya yang Alea dengarkan. Jam dinding sudah menunjukkan pukul 9 pagi, namun semalam Alea benar-benar tidak bisa tidur, dan akhirnya bisa memejamkan mata pada pukul 5 tadi.

Jadi tolong untuk ibu tersayang, bangunkan Alea 7 jam lagi.

Masih dengan posisi yang sama, nafas Alea kembali teratur, menandakan gadis remaja itu sudah kembali terlelap kedalam tidurnya.

"Bener-bener ya anak satu ini," teriak ibu Alea seraya menggelengkan kepalanya pelan.

Menyerah, ibu Alea keluar dari kamar sang anak. Membiarkan anak gadis pemalasnya itu kembali tertidur pulas.

Waktu demi waktu berjalan, panasnya matahari semakin terik. Perlahan menganggu tidur Alea. Pukul 10 kurang 5 menit. Saat itu juga Alea belum bangun dari tidurnya.

Hingga pintu kamarnya kembali dibuka, menampikkan laki-laki bertubuh tegap yang langsung berkacak pinggang ketika melihat anak gadisnya masih tidur di kasur.

"Alea!"

Alea membuka sebelah matanya, merasa mengenal suara tersebut. Alea mengangkat kepalanya, menoleh seraya mengucek matanya yang sulit terbuka.

Setelah mengerjap beberapa kali, akhirnya Alea dapat melihat siapa yang berdiri tegap dengan raut garang seraya menatap dirinya.

"LOH?!"

Satu keluarga akhirnya berada di meja makan, Alea melirik ayahnya. Laki-laki tua itu sibuk makan tanpa memperdulikan sekitarnya. Alea sama sekali tidak menyangka ayahnya akan pulang hari ini.

Fyi, ayahnya bekerja diluar kota. Dan hanya pulang 6 bulan sekali, kadang bisa sampai satu tahun. Maklum.

"Gimana sekolah kamu?"

Bagus!, Padahal ini adalah pertanyaan yang paling ingin Alea hindari. Dengan susah payah, Alea menelan ludahnya. Merasa lidahnya kelu, ketika ayah, ibu, dan kedua adiknya menunggu.

"Ehe, biasa aja sih yah, gak ada yang spesial"

Jason dianggap b aja dong?.

"Belajar yang bener, bentar lagi kamu ujian"

Alea mengangguk kaku, melihat wajah ayahnya yang tiba-tiba menjadi sangat serius, Biasanya hal ini terjadi ketika ada sesuatu yang penting mengganggu pikiran ayah.

'Bukan karena gw kan?,' batin Alea dalam hati.

Percakapan kecil itu selesai, semuanya kembali sibuk makan. Sarapan yang bisa dibilang sangat telat. Tolong salahkan Alea atas ini semua.

𒆜𒆜𒆜𒆜

Jason keluar dari kamar mandinya dengan rambut basah, laki-laki itu baru saja menyelesaikan mandi singkat yang sedari tadi sempat ia tunda-tunda. Setelah mandi pun, Jason lebih memilih merebahkan tubuhnya ke kasur, kenapa rasanya mandi saja melelahkan ya?.

Baik, hari libur ini akan sepenuhnya Jason gunakan untuk beristirahat dirumah. Bersenang-senang dengan diri sendiri lalu berjalan dengan santai nanti sore.

Oke wacana yang bagus, semoga tak ada manusia setan yang mengganggu aktivitas terencananya hari ini.

"Tidur ga ya?," Tanya Jason kepada dirinya sendiri, hari ini ia bangun sangat pagi.

TIDAK LAGI UPDATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang