Alea menghubungi Diva berkali-kali, terhitung sudah 47 kali Alea menelfon tanpa henti, hingga saat ini, dimana Jason terus saja mengingatkan Alea untuk berpegangan, karena Alea menelfon Diva disaat Jason tengah fokus berkendara.
Jason khawatir Alea menjadi ceroboh karena kefokusannya terbagi. "Kok Diva gabisa ditelfon ya?, Dia gak papa kan?"
Sekali lagi Alea mencoba menelpon, namun hasilnya tetap sama, membuat Alea jengkel kepada Sean, terutama Aluna.
Motor Jason berhenti dipinggir jalan, ia membuka helmnya, "Coba telfon Bryan sama Evan, suruh mereka berdua bantu cari Diva, temen-temen Lo yang lain juga"
Alea mengangguk, ia langsung mengirimi beberapa pesan kepada Bryan, Evan, dan langsung menghubungi Aurella dan Aurelly untuk membantu.
Demi apapun, jika Aluna berbuat melewati batas.
Alea tidak akan terima.
Jason kembali menjalankan motornya, melaju dengan kecepatan sedang menuju kediaman keluarga Alea. Sepanjang jalan Alea terus menatap ke ponselnya, berharap ada pesan masuk dari Diva atau teman yang lain.
Dan yah, satu panggilan masuk.
Namun bukan dari Diva, Bryan Evan, dan Aurella, Aurelly. Melainkan dari nomor ibunya Diva yang hampir 2 tahun tak pernah terlihat.
Alea panik, selama ini tak pernah sekalipun dirinya hingga dihubungi seperti ini oleh orang tuanya Diva, tak ada yang terjadi kan?.
"Halo Tante"
"Ini betul Alea kan?"
"Iya Tante ini Alea," jawab Alea seraya meremas kuat ponselnya.
"Kamu lagi sama Diva?, Hari ini saya pulang dan ada yang harus saya sampaikan ke Diva"
Alea terdiam, dia sendiri bingung ingin menjawab apa, tapi juga tidak mungkin jika ia jujur. Dia sendiri sudah 1000 kali mendengar cerita sebagaimana parahnya sifat orang tua Diva kepada anaknya sendiri, dan Alea tak bisa membayangkan jika pada saat ini terjadi sesuatu dengan Diva.
"Em, D-diva lagi jalan sama temen-temennya yang lain Tante, hari ini saya ga sama Diva," ucap Alea berusaha tenang.
"Diva main sama orang lain selain kamu?"
Alea tidak terkejut, bahkan ibunya Diva tak tau banyak tentang anaknya sendiri. Memang selama ini Diva hanya main dengan Alea?, Tidak bunda.
"Iya Tante"
"Daritadi telfon saya ga diangkat, tolong nanti kamu hubungi dia ya suruh dia segera pulang"
"Baik Tante"
Sambungan dimatikan, Alea menghembuskan nafasnya lega. Hanya nafasnya saja yang terdengar lega, tidak dengan hatinya.
"Jason, kerumah Diva aja ya?"
Jason menaikkan satu alisnya dibalik helm, namun ia tetap mengangguk, "Rumahnya Diva di?"
Alea mulai menginstruksikan jalan yang membuat Jason harus berputar arah. Seakan tau keadaan Jason mempercepat lajunya, membuat Alea pun ikut mengeratkan pelukannya.
'firasat gue pasti ga bener kan?'
Disepanjang jalan Alea tak berhenti bergumam, ia juga selalu mengecek ponselnya, berharap bukan kabar buruk yang ia terima. Namun nihil, entah itu Kabar baik ataupun buruk, tak ada satu pun pesan yang masuk.
Jarak ke rumah Diva semakin dekat, Alea sendiri takut, ia tak tau akan mengatakan apa ke Tante Diana nanti.
Fyi : Tante Diana itu ibunya diva yaw
KAMU SEDANG MEMBACA
TIDAK LAGI UPDATE
FanfictionDISCLAIMER!!!. CERITA INI TELAH STOP PUBLISH CHAPTER BARU. TIDAK ADA LANJUTAN SAMA SEKALI. MOHON MAAF SEBESAR-BESARNYA BAGI PEMBACA!. Start {13-01-21} Finish {.........} Rank tertinggi #1 in Jasonwiliamwinata {11-feb-21} #1 in Jasonwiliamwinata {12...