______________________________________
Kaela berjalan lesu kekasurnya, tasnya melorot begitu saja dari pundaknya. Entahlah, Ia sangat tidak bersemangat hari ini.
Ia harus bersiap, malam ini Cleo dan Anggun akan kerumahnya dan berkemungkinan menginap. Kaela harus membersihkan rumahnya dari segala macam kekacauan.
Kaela mengambil ponselnya lalu menghubungi seseorang.
"Lu ga usah ke sini sampe gua hubungin lagi...." ucap Kaela pada orang yang Ia hubungi.
"Loh, Kae tapi ini kasusnya....."
Tut
Kaela memutuskan panggilan sepihak tanpa mendengar apa yang akan dikatakan perempuan itu. Ia terlalu letih.
Kaela menghempaskan tubuhnya ke kasur.
"Khaahhh, kotak itu.." Kaela menatap kotak misterius yang Ia dapatkan semalam. Ia sangat berharap bahwa dugaannya salah besar.
Terlalu letih, mata Kaela perlahan terpejam mengantarkan Kaela kealam bawah sadarnya.
««oOo»»
Reyhan berdiri mematung ditengan ruang tamu mansion besarnya. Tatapan tajam Ia layangkan ke seseorang yang berdiri tak jauh dari hadapannya.
"Selamat sore, anak kesayangan Papa." ucap Papa Reyhan dengan senyum mengembang. Tidak, Papa Reyhan tidak datang bersama dengan Mamanya, Ia datang sendiri.
Reyhan masih diam, menunggu kalimat selanjutnya yang akan dikatakan pria licik didepannya.
"Saya sengaja bertamu sendiri untuk mengunjungi Putra saya satu-satunya ini." Papa Reyhan maju selangkah demi selangkah.
Reyhan tersenyum sinis mendengar kalimat Papanya barusan.
"Kamu telah melakukan hal yang benar." ucap Papanya setelah sampai tepat dihadapan Reyhan.
"Katakan, apa mau anda sebenarnya?!" Reyhan yang sejak tadi bungkam akhirnya buka suara. Rahangnya yang tegas mengeras dengan sendirinya.
"Kamu masih bertanya? Saya kira kamu sudah mengerti, hahah." Papa Reyhan tertawa lepas mengira Reyhan ternyata sebodoh itu.
"Saya sarankan anda berhenti dari sekarang, sebelum saya benar-benar kehabisan kesabaran." ucap Reyhan dingin.
"Ah, Putra kecilku sudah bisa mengancam." Ucap Papa Reyhan seolah bangga.
"Tingkatkan, Papa bangga." Lanjutnya seraya menepuk bahu Reyhan.
"Jangan sentuh saya dengan tangan kotor anda. Dan, berhenti memanggil saya sebagai Putramu!" celetuk Reyhan sinis, Ia menepis tangan Papanya dari bahunya.
"Sebaiknya kamu jadi anak baik dari sekarang, atau kamu akan tahu akibatnya anak baik." Papa Reyhan kembali mengusap rambut Reyhan dan memperingati dengan nada lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS GIRL [Revisi]
Teen FictionGenre: Action-Romance Reyhan Wijaya Bagaskara, Seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua geng motor yang paling ditakuti oleh musuh. Hidupnya bak seorang pangeran, tinggal dimansion yang besar dan mewah, dengan fasilitas yang amat lengka...