*Help, muka cakra ngeledek bangetㅠㅠ
Selamat membaca.....
Aku dan derita, layaknya buku dan sampulnya. Terikat erat, tak terpisah. Mungkin memang sudah takdirku yang tak kunjung merasa bahagia. Tapi tetap ku nikmati rasa ini.
-Kaela_________________________________
"Dia mendapatkan pukulan yang lumayan keras, untung kalian cepat membawanya kemari, tapi sepertinya pukulan yang dihantamkan ke tengkuknya bukan yang pertama, saya melihat ada bekas luka dalam yang cukup parah. Tapi tenang, dia baik-baik saja, tidak perlu ada yang di khawatirkan, mungkin sebentar lagi dia akan sadar. Temanmu itu perempuan yang sangat kuat" jelas Dokter Fadli.
"Baik, terimakasih Dok." Reyhan menghembuskan napas lega mendengar penjelasan Dokter Fadli.
Tapi ia masih bertanya-tanya siapa Kaela yang sebenarnya, dia tidak seperti gadis lainnya, bayangkan saja seorang perempuan mampu menghadapi lima laki-laki? Daebak!
"Saya permisi, kalian boleh menjenguknya tapi tolong jangan berisik, biarkan dia istirahat." Dokter Fadli pun pergi meninggalkan ke enam pemuda di depannya.
Ceklek
Reyhan membuka pintu ruang rawat Kaela, lalu masuk diikuti kelima sahabatnya. Keadaan Kaela sekarang cukup memprihatinkan, karena ada banyak lebam di wajah cantiknya.
"Babak belur gitu aja cakep yak. Ckck, emang cans nya ga manusiawi." Zaky berdecak kagum memuji betapa cantiknya seorang Kaela.
"Mulai deh, jiwa ke Fakboy-an nya menampakkan diri, ckck Jaki Jaki kapan sih lu insafnya?" balas Putra geleng-geleng kepala melihat kelakuan sahabat paling Fucekboy nya ini.
"Sok-sok an muji Kaela, udah ga demen idup tenang Lu?" Cakra melirik sinis ke arah Zaky. Ia hanya memperingatkan jika Keala sudah ada penjinaknya, tapi ga tau udah jinak apa belum.
"Namanya idup ya pasti ga tenang lah Cak, pasti ada aja masalah dateng kayak banci-banci yang doyan jual diri. Nah kalo mati beda lagi, raga aja keliatan tenang, lah arwahnya jerit-jerit kena siksa. Awokawokawok." Zaky berucap dengan santai sambil nyengir seperti bayi tanpa dosa.
"Nah tuh lu tau, jadi kapan insaf lu pada? Kelakuan dakjal kalah ama lu pada sakin biadabnya." Ucapan pedas langsung keluar dari mulut seksi seorang Tomi. Tidak sadar diri kau mamank pake K.
"Diem lu induk dakjal." Sinis Putra sambil mendorong badan Tomi sampai-sampai jatuh ke lantai.
"Diem, Kaela udah mulai sadar tuh." Reyhan menatap tajam teman-temannya. Heran dia, mulung dimana teman seperti ini, ckck.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS GIRL [Revisi]
Teen FictionGenre: Action-Romance Reyhan Wijaya Bagaskara, Seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua geng motor yang paling ditakuti oleh musuh. Hidupnya bak seorang pangeran, tinggal dimansion yang besar dan mewah, dengan fasilitas yang amat lengka...