Selamat membaca.....
______________________________________
Kaela pulang bersama dengan Kelvin dan Erland, tadinya Cleo dan Anggun hendak ikut mengantarnya namun Kaela menolak.
Cleo dan Anggun datang bersama menggunakan mobil, jadi mereka harus pulang dengan mobil juga.
Suasana sangat awkward diantara mereka bertiga, hanya ada keheningan. Di bus, Kelvin memilih mengalah, Ia duduk terpisah dari Kaela karena tidak memungkinkan untuk duduk bertiga.
Erland terus memicing ke arah Kelvin, tatapannya terlihat tidak suka. Sejak tadi Ia terus berusaha menjauhkan cowo manis berkaca mata itu. Seperti menyuruhnya pulang bersama Cleo dan Anggun, menyuruhnya pulang sendiri, sampai menyuruhnya menaiki bus yang lain.
Karena kesal Kaela akhirnya menghentikan usaha Erland dan membiarkan Kelvin mengantarnya pulang. Erland mengalah saja karena itu permintaan Kaela.
Seperti sekarang ini, mata Erland tak henti-hentinya memandang tajam ke arah Kelvin yang fokus melihat ke depan. Erland sengaja menyuruh Kaela untuk duduk di samping jendela.
Tidak ada gerak-gerik mencurigakan dari Kelvin, cowo itu terlewat ramah sampai-sampai semua orang Ia sapa dan Ia senyumi.
"Cih, caper..." desis Erland pelan saat melihat Kelvin mempersilahkan seorang nenek tua duduk dikursinya.
"Gua ga bakal ketipu sama muka lugu lu yaa." gumam Erland kembali sambik terus memandangi tajam Kelvin.
Kaela terus geleng-geleng kepala mendengar ucapan Erland yang dari tadi menghujat Kelvin, padahal Kelvin tidak perduli dengan keberadaan Erland.
"Sok manis, sok lucu, pasti tu cowo lemah, pasti ga bisa berantem." hujatan demi hujatan terus terlontar dari mulut Erland untuk Kelvin. Bahkan Ia menghujat hanya dengan melihat Kelvin tersenyum.
"Khahh, bisa diem ga sih..." geram Kaela kesal karena mendengar Erland terus menghujat Kelvin.
"Hah, kenapa Kae? Apa? Lu aus? Pusing? Panas?" ucap Erland khawatir, Ia segera mengalihkan pandangannya ke arah Kaela, memutar tubuh Kaela ke kanan dan ke kiri.
"Kuping gua panas denger ocehan ga jelas lu." sinis Kaela, matanya memandang tajam Erland.
Erland mencebikkan bibirnya lalu beralih menghadap depan, Ia menyenderkan punggungnya.
"Oke 1:0 buat lu."Erland memilih diam sambil terus melihat tak suka pada Kelvin.
Setelah sekitar 20 menit, bus berhenti. Mereka bertiga memilih keluar paling akhir dari pada harus berdesak-desakan dengan banyak orang.
Kelvin dan Erland sama-sama mengulurkan tangannya untuk membantu Kaela turun.
Erland kembali memandang tajam Kelvin, sementara Kelvin hanya memandang Kaela sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS GIRL [Revisi]
أدب المراهقينGenre: Action-Romance Reyhan Wijaya Bagaskara, Seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua geng motor yang paling ditakuti oleh musuh. Hidupnya bak seorang pangeran, tinggal dimansion yang besar dan mewah, dengan fasilitas yang amat lengka...