____________________________________Sudah lebih dari 15 menit Reyhan memejamkan matanya, Ia bahkan tak bergerak sedikitpun.
Sementara Kaela sudah jengah melihat tak ada tanda-tanda Reyhan akan bangun. Bukan apa-apa, tapi kakinya sudah terasa kebas karena menahan beban kepala Reyhan.
Kaela menepuk-nepuk pipi Reyhan.
"Rey, bangun dong. Bentar lagi bel masuk nih." tak kehabisan akal, Kaela beralih mengguncang pelan bahu Reyhan.
Nihil, Reyhan masih betah pada posisinya.
Kelewat kesal, Kaela mendekatkan wajahnya ke telinga Reyhan, bermaksud ingin mengangetkan cowok itu supaya bangun.
Perlahan wajah Kaela sudah dekat dengan telinga Reyhan, Ia menatap wajah Reyhan sejenak.
Betapa tenangnya wajah Reyhan saat tidur, tak ada raut wajag dingin ataupun menakutkan lagi, wajahnya begitu polos.
Tersenyum sejenak, Kaela menggerakkan bibirnya mengucapkan kata maaf tanpa suara.
"Rey...." mata Kaela melotot, belum juga Ia berteriak tapi suaranya sudah tertahan seolah terjepit ditenggorokan.
Reyhan tiba-tiba menghadapkan wajahnya tepat di depan wajah Kaela dengan mata yang sudah terbuka sempurna. Jarak wajah mereka sangat dekat, bahkan hidung mereka sudah bersentuhan.
Mulut Kaela terbuka, matanya mengerjap-ngerjap lucu, pipinya bahkan sedikit merona. Nafas Kaela seolah berhenti saat ini, jantungnya memompa dengan sangat cepat.
Melihat ekspresi menggemaskan wajah Kaela, Reyhan semakin memajukan wajahnya hingga dahi dan hidung mereka semakin menempel.
Alam seolah ikut berperan, angin berhembus dengan kencang membuat rambut panjang Kaela beterbangan.
Reyhan tersenyum, tangannya menelusupkan rambut Kaela kebelakang telinga cewek itu.
"Nafas Kae, entar pingsan." ucapnya dengan mata yang terus menatap Kaela lekat.
"Hah?" Kaela yang tersadar segera menjauhkan wajahnya, pipinya sudah sangat merah bahkan sampai ke telinganya.
"Hhahahh, ya ampun lucu banget sih." Reyhan tertawa dengan lepas, entah mengapa saat bersama dengan Kaela sifat-sifat Reyhan yang tak biasa keluar dengan sendirinya.
"A—apaan sih." Kaela berucap dengan gugup, Ia cepat-cepat memalingkan wajahnya.
Reyhan tidak lagi membalas, Ia hanya memandangi wajah Kaela yang malu dengan lekat, tak lupa dengan senyumnya yang mengembang.
"M—menjauh lu, keram tau kaki gua." Kaela masih enggan menatap wajah Reyhan.
"Kalo ngomong tu liat orangnya." goda Reyhan, Ia menarik dagu Kaela, mengarahkannya agar Kaela menatapnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS GIRL [Revisi]
Ficção AdolescenteGenre: Action-Romance Reyhan Wijaya Bagaskara, Seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua geng motor yang paling ditakuti oleh musuh. Hidupnya bak seorang pangeran, tinggal dimansion yang besar dan mewah, dengan fasilitas yang amat lengka...