Selamat membaca....
"Tak setiap orang menutupi dukanya dengan tawa, beberapa orang memilih memendam derita dengan berdiam diri. Menikmati rasa penyesalan dengan sesak dan tangis yang menemani."
-Kaela_____________________________________
"Ada informasi?" gadis berpakaian serba hitam yang baru saja menapakkan kakinya di sebuah ruangan minim cahaya itu langsung melontarkan pertanyaan.
"Ada Nona, anak buah saya mendapatkan informasi bahwa Tuan Ken masih hidup, tapi.." jawab laki-laki disampingnya menggantung.
"Tapi apa? Cepatlah!" nada bicara gadis itu tetap tenang namun sedikit menegas, iris matanya menatap marah.
"Tapi kami belum mengetahui keberadaannya Nona, Saya sudah mengerahkan lebih banyak orang untuk mencarinya." jawab si lelaki dengan cepat, Ia bahkan lebih menegapkan tubuhnya.
"Bertindaklah dengan cepat!." mata gadis itu melirik sekilas, nampak sangat tajam. Namun nada bicaranya tetap tenang, seolah mengintimidasi.
Mengalihkan pandangannya, gadis itu melangkah pergi. Meninggalkan si laki-laki itu sendiri di ruangan minim cahaya serta penuh dengan berbagai alat itu.
Si lelaki hanya mengangguk saat gadis yang Ia sebut 'Nona' meninggalkannya.
««««««««
Kaela memutuskan untuk kembali ke rumahnya, Ia sudah cukup lelah dengan kegiatannya hari ini. Besok, Ia harus kembali bersekolah.
Satpam membukakan gerbang untuk jalan motornya, Ia memasuki rumahnya yang besar tapi hanya ada keheningan, tidak ada lagi suara yang menyambutnya, tidak ada lagi orang yang mengkhawatirkannya, di dalam rumah sebesar ini hanya Ia, pak satpam, dan pembantunya yang sudah Ia anggap keluarga yang menempati.
"Assalamu'alaikum, Bi." Ucap Kaela setelah membuka pintu utama rumahnya.
"Wa'alaimussalam Non, ya ampun Non, bibi khawatir sama Non. Sudah hampir tengah malam tapi Non baru pulang, Non sudah makan? Atau mau bibi siapkan makan? Atau Non mau mandi? Biar bibi siapin air hangatnya, Non." Ucap Bi Iyem cemas, Ia dengan cepat berlari saat mendengar suara Nona di rumah yang Ia tempati itu.
"Kaela udah makan, ga perlu siapin air anget, Kaela naik dulu." Ucap Kaela menampilkan senyum tipisnya, setelah itu kakinya melangkah lalu menaiki tangga menuju ke lantai dua, letak kamarnya.
"Bibi tau Non sangat terpukul, tapi bibi nda tau gimana caranya bantu Non. Bibi juga sedih tiap malem bibi denger suara nangis dari kamar Non." Batin Bi Iyem, Ia sungguh ikut terluka saat tak sengaja melihat Nona-nya itu memeluk foto keluarganya sambil menangis di balkon kamar setiap malam, Ia tahu bahwa Nonanya itu sangat merindukan keluarganya yang dulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS GIRL [Revisi]
Teen FictionGenre: Action-Romance Reyhan Wijaya Bagaskara, Seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua geng motor yang paling ditakuti oleh musuh. Hidupnya bak seorang pangeran, tinggal dimansion yang besar dan mewah, dengan fasilitas yang amat lengka...