MISTERIOUS GIRL [Revisi]

012. Bunuh diri?

Hai holla annyeong gengs

Aduh aduh ini pada kemana readersnya?

Mohon dukungannya yaa dengan cara ketik Misterious Girl (spasi) Wpwpwp kirim ke 998 sisanya tahun depan

Ceilah udah kek kontestan akademi dang*dut

Udahlah banyak cincong amat

Gaskan ajalah

Selamat membaca

Hidupku bagai langit malam tanpa bintang dan bulan, suram. Sedangkan Kau layaknya matahari yang bersinar memberikan penerangan, indah. Semua orang meninggalkanKu disaat sendu, memilih menangis dimalam yang sepi. Namun saat kau datang, semua orang menampilkan senyum bahagia, seolah tak ada masalah.

____________________________________

"Banyak, salah satunya..." kata-kata Kaela terhenti, Ia tak sanggup melanjutkan kalimat yang mungkin akan menyakiti hati Cleo.

"Apa Kae!" suara Cleo meninggi, Ia menggedor paksa pintu kamar Kaela. Air matanya perlahan turun, sakit rasanya mengetahui bahwa Ia tak pernah tahu apapun tentang Kaela, hanya Kaela yang mengetahui segala hal tentangnya.

"Kae....." lanjutnya lirih.

"PERGI CLEO, PERGI! GUA GA SEBAIK YANG LU PIKIRIN! GUA ITU BURUK CLEO GUA BURUK! GUA ITU PEMBAWA SIAL! GUA GA BERHAK DAPETIN KASIH SAYANG! GUA UDAH KOTOR!!! Hiks..hiks." Kaela semakin frustasi mendengar suara lirih dari Cleo, tanpa sadar Ia berucap banyak hal tentang dirinya.

Kaela menjambak rambutnya dengan sangat kuat, penampilannya sekarang ini sangat tidak karuan, rambutnya berantakan, matanya sembab, dan wajahnya merah. Kaela terduduk lemas di samping kasurnya.

Mata Cleo terbelalak mendengar ucapan Kaela, Ia berharap itu tak seperti dugaannya. "Maksud Lo apa, Kae?" tanya Cleo memastikan, hatinya pilu mendengar nada bicara Kaela yang terdengar frustasi.

Nihil, tak ada jawaban dari Kaela, yang terdengar hanyalah suara isakan tangis.

"Gua harus gimana.." gumam Cleo, Ia terus berpikir bagaimana caranya untuk membuka pintu kamar Kaela, Ia takut terjadi sesuatu yang tak diinginkan.

"Reyhan!" lanjutnya cepat, Ia membuka handphonenya dan langsung saja mencari kontak Reyhan lalu menghubungi cowok itu.

"Halo, Rey." ucapnya ketika telepon sudah tersambung.