Selamat membaca.....
'Tanda tanya besar hadir dalam benak. Kau bagaikan teka-teki, puzle yang sangat acak bahkan bisa membuat orang lain berpikir puzle itu hilang satu bagian. Sikapmu bagai labirin ditengah padang pasir, menebak apa yang ada dipikiranmu bagaikan fatamorgana. Tak ada yang pernah tahu mana bayanganmu yang sebenarnya, seolah nampak ilusi.'
______________________________________
"Ekhem....." seseorang tiba-tiba berdehem, menyadarakan Reyhan dan Kaela atas apa yang tengah mereka lakukan.
Dengan gelagapan Reyhan mundur dari posisinya yang sangat dekat dengan Kaela, tangannya menggaruk tengkuknya yang tak gatal karena canggung.
"Bagus lo pada yaa, Gue dari tadi pagi ga dibangunin taunya asik dua-duaan." Cleo mengerucutkan bibirnya, kesal karena Kaela tak ingat padanya sedikitpun, sebenarnya Ia juga sudah bangun dari siang, tapi Ia malas dan memilih rebahan sepanjang hari.
"Apaan sih, Cleo." ujar Kaela tanpa melihat mata Cleo sedikitpun.
"Kita tuh lagi bikin kue buat ulang tahun anya." sambung reyhan, sakin malunya Ia berpura-pura membuat adonan kue.
"Udahlah serah kalian aja, Kae laperrr." Cleo merengek pada Kaela sambil memegangi perutnya, meskipun Bi Iyem sudah menyiapkan makan siang dan cemilan yang banyak untuk Cleo tapi tetap saja Ia masih lapar.
"Ambil sendirilah, Lu kira Kaela emak lu apa." cibir Reyhan.
"Sirik aja lo." balas Cleo
"Nye nye nye nye."
"Iiih Reyhan, ilang aja lo dari dunia ini."
"Sama-sama numpang sama milik tuhan tuh ga usah sok ngusir." Reyhan memberi tatapan sinis pada Cleo, bukan bermaksud marah hanya saja kesal karena Cleo mengganggu waktunya bersama Kaela.
" Berisik." lerai Kaela, pusing juga rasanya melihat mereka beradu mulut. Cleo dengan mulut cemprengnya dan Reyhan dengan mulut pedasnya, contoh laki-laki nyinyir.
"Lo berdua ga usah bantuin ngehias, cukup liat aja." lanjut Kaela setelah mengambil kue yang telah matang dari oven.
Kaela mulai menyiapkan hiasan untuk kue itu, dimulai dari krim warna warni, lilin, dan hiasan lainnya.
Bukannya memperhatikan kue yang dihias, Reyhan malah fokus memperhatikan Kaela.
Kaela yang tengah teliti menghias kue, dengan rambut yang Ia cepol asal, serta wajah natural tanpa make up, membuat mata Reyhan enggan berkedip.
Sementara Cleo sudah jengah melihat Reyhan yang terus saja memperhatikan sahabatnya itu.
"Dah lah males gue disini, mending balik ke kamar nonton drakor. Tiati Kae, diterkam buaya." Cleo menekankan kata buaya sambil melirik Reyhan. Sedangkan Reyhan bahkan tak sadar Cleo tengah mengejeknya karena terlalu asik memperhatikan Kaela.
KAMU SEDANG MEMBACA
MISTERIOUS GIRL [Revisi]
Подростковая литератураGenre: Action-Romance Reyhan Wijaya Bagaskara, Seorang lelaki tampan yang menjabat sebagai ketua geng motor yang paling ditakuti oleh musuh. Hidupnya bak seorang pangeran, tinggal dimansion yang besar dan mewah, dengan fasilitas yang amat lengka...