Davara #23

227 13 0
                                    

|Happy Reading|

°°°
"Lo kenapa, Bos?." Tanya Juky.

Davara mengabaikannya, dan memilih langsung masuk ke dalam ruang rapat. Diikuti anggota inti lainnya.

"Kalau lo gak siap, kita bisa handle semuanya." Ujar Zovan.

Davara mengambil flashdisk dari saku jaketnya. Dan menyuruh Dani memperlihatkan dokumen itu ke semuanya. Setelah beberapa saat, mereka tertegun melihat dokumen itu.

Dimana sudah tersusun beberapa rencana.
Dan rencanannya yaitu:

1) Sembunyikan semua barang berharga di tempat aman.
2) Buat 2 pasukan. Pasukan pertama yang bakalan menyerang dari awal sampai akhir, sedangkan pasukan kedua datang di tengah waktu perkelahian.
3) Pasukan yang terluka harus lari ke tempat yang sudah di sediakan, untuk mendapatkan pengobatan.
4) Pasukan datang secara bertahap.
5) Berpura-pura kalah, dan lari menuju tempat pengobatan.
6) Membiarkan mereka membakar, atau menghancurkan markas. Sedangkan markas sudah kita kosongkan.
7) Kembali ke Markas, membereskan markas jika masih bisa digunakan. Jika tidak pergi ke markas baru.

"Lo udah siapin semuanya?." Tanya Zovan tak percaya.

Davara hanya diam. Rakan ketua geng The Sky, dari sekolah Sma Langit. Mengangkat tangannya, meminta izin untuk berbicara.

"Santai saja. Jika mau bicara gak usah seformal itu, anggap aja sodara sendiri." Ujar Juky.

"Oke. Jadi kita mulai kapan?." Tanya Rakan.

"Hari ini." Jawab Davara.

Mereka mengangguk mengerti. "Sebelum itu, gue mau lo ngaku. Kenapa lo jadi mata-mata di sini." Tanya Davara.

"Mata-mata apaan, mana ada yang jadi mata-mata di komplotan kita?." Ujar Zovan.

"Gue mau lo ngaku sendiri, atau gue yang bakalan bongkar topeng lo?." Tegas Davara.

Semuanya diam. "Oke, gue sendiri yang bakalan bongkar semuanya. Dan, maksud lo apa?." Tanya Davara.

Zovan dan Juky tertegun. Bagaimana bisa Dani sahabat mereka mengkhianati sahabatnya.

"Lo bodoh!." Ujar Dani.

"Hm. Gue tau, lo selama ini nutup diri buat ketemu dia kan?."  Tanya Davara.

"Ya? Kenapa?!." Tegas Dani.

"Ada apa Boby?. Kok keringetan?." Tanya Zovan.

"G-gue gpp." Jawab Boby gugup.

"Gue nuduh orang. Bukan berarti lo bisa selamat bodoh!." Ujar Davara. Sambil melempar tatapan tajam ke Boby.

Boby menunduk. "Gue minta maaf, udah mengkhianati Friedem." Ujar Boby menyesal.

"Mau di apain ni anak?." Tanya Juky.

"Membalikkan fakta." Ujar Dani.

"Gue setuju." Ujar Zovan.

"Eh, maksudnya apaan?." Tanya Juky.

"Teri jengki. Otak lo di gadehin di pasar loak ya? Gitu aja kaga paham. Maksudnya dia menjadi mata-mata di sono. Dan fakta yang dia dapat di sini dikasih bumbu-bumbu kebohongan. Biar kita tahu apa rencana dia sedangkan dia gak tahu rencana kita." Ketus Zovan.

Davara {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang