Davara #14

366 20 0
                                    

Jika tidak jelas maaf ya guys
Giliran gak mood ada inspirasi hmnn ༎ຶ ෴ ༎ຶ

Happy reading
.
.
.
.
.
.



°°°
"Honey, wake up!."

Ara perlahan membuka matanya. Pandangan pertama langsung melihat suaminya, David. "Ini salah aku, kan Dav?."

David langsung memeluk Ara. David membelai elus kepala Ara. "Gara-gara Caca punya dendam denganku, keluarga kita jadi berada dalam bahaya."

"Stop it. You are not wrong. Calm down I'll handle this."

Ara menangis di dalam pelukan suaminya. Kenzo, Alvin, dan Ricky sudah pergi menyelidiki semuanya.

"Aku mau bertemu Davara." Ujar Ara.

Namun, ia baru sadar. Kalau ia ada di sebuah mansion.  "Udah, biarkan gadis itu menemani Davara."

"Tapi, yang lain?."

"Keyla, dan Ziona kembali  ke negaranya tadi. Kalau Megan, dia ada di apartemenku."

"Jadi..."

"Ya, kenzo dan yang lain pergi menyelidiki ini semua. Udah sekarang kita makan dulu. Ayo, aku sudah menyiapkan  makanan."

Ara mengangguk,  dan merekapun pergi ke meja makan. Untuk makan bersama.

°°°
"Ale..."

Aleta merasa ada yang memanggil.  Ia membuka matanya, dan melihat Davara yang tersenyum  ke arahnya.

"Dav..."

Aleta memeluk Davara. Davara membelai elus  rambut Aleta. "Maafin aku Dav, ini salahku."

"Lupakan..."

"Tapi..."

"Syyyuuttt."

Davara semakin mengeratkan pelukannya.

°°°
"Brayan!."

Brayan tersenyum miring. "Halo sayang, bagaimana sudah siap bermain denganku?."

"Gila ya lo!, Lo udah ingkar janji!. Lo bunuh kedua orang tua gue! Bangsad!."

"Bianca, tenanglah sayang. Gue gak kayak gitu. Felix!."

"Ya, boss?."

"Putar cctv-nya!."

"Baik."

Felix mengotak Atik laptopnya. Dan mengeluarkan vidio sepasang suami-isteri tengah dirawat di sebuah ruangan.

"Mama, papa..."

"Lo, harus tetap mengabdi sama gue. Atau gue bakalan suruh dokter itu suntik mati orang tua lo!. Mereka akan melemah, karena mereka selalu di suntik bius setelah makan." Ujar Brayan sambil tersenyum miring penuh kemenangan.

Bangsad! Mama, hiks. Batin Bianca.

Brayan berjalan mendekati Bianca dan menjambak rambutnya.

Davara {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang