Davara #24

214 9 0
                                    

|Happy Reading|

°°°

Bianca
|Link apa ni Dav, kok kosong?|

Davara
|slkirm|

Bianca
|cuek banget kamu, jadi makin suka deh😙|

-Read-

"Mom."

Ara berinyit kaget. "Eh, kamu dah selesai mandinya?."

"Hm."

"Tadi, handphone mom nyari no guru kamu. Tapi nggak ketemu, kamu bisa kirim gak ke mom? Soalnya butuh mau tanya kelakuan kamu di sekolah kayak gimana." Ketus Ara.

"Hm."

Davara mengambil handphone nya. Dan mengirim nomor guru ke ibunya. Ara langsung tersenyum.

"Makasih anak mom yang tampan. Kalau punya adik mau gak?." Goda Ara.

Davara malah melangkah pergi. Meninggalkan ibunya. Ara berdecak kesal. Dan pergi menuju ruang tamu, dimana suaminya tengah santai meminum secangkir kopi dengan menonton berita di layar tv.

"Kutub utara!." Teriak Ara.

David mengirup kopinya lalu menaruh cangkir kopinya di atas meja. Menoleh ke arah istrinya. Lalu kembali fokus ke layar tv.

"Sayang!." Panggil Ara.

Ara duduk di samping David. "Hm?."

"Anak kamu tuh!." Kesal Ara.

"Hm?."

"Anak kamu itu keras kepala! Dan dingin!." Kesal Ara.

"Owh."

"Ya Tuhan, bunuh suami sendiri dosa gak sih?." Tanya Ara.

"Bunuh aja, nanti cari uang sendiri." Ujar David.

"Ngapain aku cari uang. Nanti aku caro Sugar Daddy aja. Biar Davara punya Daddy baru." Goda Ara.

"Jangan macam-macam!." Ancam David.

"Yaudah. Jangan dingin kek kutub dong, yang satu kutub utara, yang satu lagi beruang kutub!. Apalah daya ku yang gak suka di dinginin." Ujar Ara.

Ara cemberut. David tersenyum simpul. Dan menarik istrinya dalam pelukannya.

"Sudah hangat?." Tanya David.

"B aja." Ketus Ara.

David ingin mencium bibir Ara. Namun satu kalimat yang membuatnya diam.

"Aku mau kerumh Zovan." Ujar Davara lalu pergi.

"Ganggu saja." Gumam David.

Ara mendorong David dan menepuk kening David. "Malu tahu gak?!."

"Jangan menggoda iman, suami makannya." Ketus David.

Davara {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang