Davara #25

250 12 0
                                    

|Happy Reading|

°°°
"Kak Zovan, ada ka Dav?." Tanya Aleta.

"Lah enggak. Tadi kan dia mau nyemperin lo di perpus." Jawab Zovan.

"Emangnya kemana tu anak." Tanya Juky.

"Kalo dia tahu, gak bakaln dia nanya." Sahut Dani.

"Oke makasih." Ujar Aleta lalu pergi.

Juky memanyunkan bibirnya. "Ah gue mau punya pacar." Ujar Juky.

"Cari." Ujar Dani.

"Elah, mana ada yang mau sama gue?." Ujar Juky dengan nada melasnya.

"Ah bodo amat." Ujar Dani.

Zovan menelepon Davara. "Hallo Dav, lo dimana."

"Jangan ganggu gue. Gue titip tas."

Terputus.

"Hallo. Dav!."

"Kemana dia?." Tanya Dani.

"Kayaknya dia bolos. Nada bicaranya makin dingin, berarti dia lagi ada masalah. Kita gak boleh ganggu dia." Ujarnya.

"Kita harus cari tu anak. Gue males pelajaran mtk nanti, gue belum ngerjain tugas." Ujar Juky.

"Mau bolos lu?." Tanya Zovan.

"Woah iya jelas." Ujar Juky.

"Gue gak bisa Bolos. Gue udah ada janji sepulang sekolah sama Ony." Ujar Dani.

"Widih, ada kemajuan nih." Ujar Juky.

"Nanti malem." Ujar Dani.

"Lo rencanain something?." Tanya Zovan, disertai anggukan dari Juky.

"Lo dateng aja nanti malem." Ujar Dani langsung pergi.

"Mau dateng lu juk?." Tanya Zovan.

"Selagi ada makanan gratis, kenapa enggak. Udah lo ikut juga, si Davara ajak." Ujar Juky.

"Emangnya punya jas sama kemeja lo?." Tanya Zovan.

"Nyewa nanti di laundry." Ujar Juky.

"Idih."

"Canda. Gue punya, dulu dikasih sama Papah. Tapi gak pernah gue pake. Nanti malem gue mau jadi maskulin, biar gebet cewek hatu." Ujar Juky.

"Up to you."

Zovan pergi meninggalkan Juky. Juky sempat berfikir bagaimana tampilannya nanti malam.

°°°
"

Banyak beban kamu?."

Davara menyelinguk dan terkejud. "Uncle."

"Suka banget sama danau cincin yah? Tempat dimana kamu bertemu dengan Aleta. Betul?."

Davara menatap danau itu lalu mengangguk. Davara menatap gelang yang ia pakai.

Davara {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang