Davara {END}

Davara #36

Sesuatu yang tidak kita inginkan, yaitu kehilangan orang yang kita sayangi.
~♤~

~♤~

"Kalian kesini kok gak bilang aku,"

"Dadakan Ra, ini penting. Gak bisa kita tunda lama-lama lagi," Ara mengerutkan keningnya, Ia tak paham apa maksud dari Megan sahabatnya itu.

"Kalian kenapa sih?" Ara tak mengerti.

"Zarabel," gumam Alvin.

"Abel kenapa Vin, kenapa?!" Ara merasakan ada yang tidak beres. "Kenapa diem sih?! Abel kenapa?!"

"Zarabel---,"

Braaak.

   Pintu rumah dibuka dengan kasar, David datang dengan ekspresi yang sangat dingin. "David kamu kenapa?" David tak banyak kata dan menarik isterinya pergi.

"David lepas!"

"David kamu bisa gak sih jelasin dulu!"

"Dav--"

"Abel jatuh dari rooftop sekolah!" Ara tersenyum lirih, tiba-tiba tubuhnya lemas.

"Gak mungkin, Abel--" Ara tak sempat menyelesaikan ucapannya, Ia langsung jatuh pingsan. "Sayang, sayang bangun. Hei," David panik dan langsung menggendong Ara, dan membawanya pergi masuk mobil.

"Dav--"

"Kalian tidak usah ikut. Kalian sekarang cari Davara, dia dalam bahaya! Biar Ara saya yang urus." David pergi, meninggalkan Megan, Alvin, Ricky, dan Kenzo.

   Mereka berempat pergi mencari Davar, dan menyelamatkannya. David mencoba menyadarkan Isterinya, namun isterinya masih belum sadar. David menyetir mobil, dan menelepon seseorang.

"Ray, semua sudah siap?"

"Iya, aku sudah membereskannya."

"Alena,"

"Tak usah khawatir, nona akan aku urus."

"Terimakasih."

   David menyetir dengan kecepatan sedang, David mencoba membangunkan isterinya lagi. Kini Ara mau membuka matanya.

"Abeelll,"

"Sayang tenang, rileks kan dirimu." David pokus menyetir sambil sesekali menoleh kearah isterinya. "Kita akan kebandara sekarang,"

   Ara menangis, namun David hanya bisa mengelus lembut kepalanya. "Kenapa bisa terjadi?!"  David menghela nafas dan larut dalam pikirannya.

"Keluargamu mati." Bisik Eliza. Eliza semakin mendekatkan kepalanya, ke telingan David. "Termasuk anak-anakmu. Dan puterimu yang kau sembunyikan. Zarabel anakmu,"

Tidak bisa. Batin David.

   Eliza menepuk pundak David, dan pergi. David mendapatkan video yang entah dikirim oleh siapa. Saat David membuka video itu, terlihat gadis ber nama Zarabel Putri Christopher itu menangis sambil ditodongkan senjata diatas rooftop sekolah.