Extra Part 2 : Titik Itu

28.1K 1.4K 132
                                    

*Jangan lupa vote yang banyak yaaa... Subscribe youtube aku juga dong, subscribe itu gratis lho gais 😍

"Akhirnya kita tiba di suatu titik dimana kamu menyesal dan sadar; bahwa yang seperti aku tak akan kamu temukan dalam diri siapapun."

🌻Foggy Road🌻

Ha p p y R e a d i n g ✨

Seorang wanita duduk di sudut restoran sambil memandangi motor dan mobil yang berlalu lalang di jalan raya. Wanita itu tersenyum ketika melihat mobil yang dia tunggu-tunggu tiba di depan cafe. Segera, dia menghampiri lelaki yang dia tunggu-tunggu sejak tadi.

"Sayang!" panggil wanita berkhimar hitam itu.

"Kangen..." ucap lelaki berkaos biru sembari berhambur ke pelukan wanita tadi.

Arumi mensejajarkan tingginya dengan lelaki kecil jagoannya. "Ibu kangen banget sama Farel." ucapnya.

"Farel juga kangen sama ibu." jawab anak berumur empat tahun itu dengan artikulasi yang tidak jelas.

"Gimana? Seneng jalan-jalan sama papah?" tanya Arumi kepada putranya.

Farel mengerucutkan bibirnya, ekspresi anak itu terlihat kesal. "Ndak bu, papah mah ga seru, pokoknya Farel ga mau ikut papah kalo ga sama ibu."

"Lho kenapa?" tanya Arumi.

"Pokoknya ndak mau bu, ga seru!" ulang Farel dengan bibir cemberut.

"Oke, oke, sekarang masuk dulu ya nak kita ganti baju." Arumi menggandeng putranya masuk ke dalam restoran.

🌻🌻🌻

Empat setengah tahun, waktu yang sudah cukup lama untuk melupakan sesuatu. Namun, tak dengan pria berkemeja abu-abu yang sedang duduk di kursi kebesarannya itu. Empat tahun berlalu, Raffan tak pernah melupakan hari itu. Hari dimana dia melakukan kesalahan besar dan berujung perginya wanita yang dia cinta dari hidupnya.

"Kamu dimana Rein? Apa kamu baik-baik saja?" monolog Raffan sambil memandangi foto yang berada di dompetnya. Sejak perceraiannya dengan Reina, tak pernah sekalipun Raffan bertemu dengan wanita itu. Reina seakan hilang di telan bumi.

"Saya rindu Rein

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya rindu Rein... " ucap Raffan dengan nada sendu.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu mengalihkan atensi Raffan. "Masuk!" ucapnya kepada sang pengetuk pintu.

"Permisi pak, saya ingin mengantarkan proposal dari divisi logistik untuk ditandatangani" ucap seorang wanita berblazer biru.

"Letakkan saja disini, nanti saya baca. Kalian butuh kapan?" ucap Raffan sambil menunjuk tumpukan berkas di mejanya.

Foggy Road (Completed 🌻)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang