26. Pemeran Utama yang Sebenarnya

15.6K 948 109
                                    

*Jangan lupa vote sebelum baca ya 😍

"Kau harus sadar bahwa kau bukan lagi pemeran utama dalam cerita bahagianya."

🌻Foggy Road🌻

Ha p p y R e a d i n g ✨

Semua orang yang ada di dalam rumah itu menampakkan ekspresi terkejut ketika mendengar ucapan sang tuan rumah kecuali Reina, Raffan, Aryo, dan Hana. Terkejutnya mereka bukan tanpa alasan, yang mereka tau istri Raffan ya Reina, wanita yang berdiri di sebelah Hana. Semua orang yang ada di ruangan itu sontak menatap menantu pertama dari keluarga itu dengan tatapan iba.

Reina yang ditatap demikian langsung mengalihkan pandangannya. Dia benci, Reina benci ditatap dengan tatapan kasihan seperti itu.

"Aku keluar dulu." pamit Reina kepada Sukma, Hana, dan yang lainnya. Reina malas mendengarkan kata-kata mertuanya yang hanya membuat hatinya panas.

"Biarin dia sendiri dulu nduk" Sukma menahan tangan Hana yang ingin mengejar istri pertama keponakannya itu.

Sukma menatap punggung Reina dengan nanar. Dia sangat mengerti perasaan Reina karena dia pernah ada diposisi yang sama dengan wanita itu.

Hal itu sangat berbalik dengan Desi yang tampak sibuk dengan menantu barunya. Bahkan orang-orang yang ada di ruangan itu tak lagi membahas kabar mengejutkan yang baru saja mereka dengar. Mereka menerima Arumi dengan baik karena memang mereka telah mengenalnya, kecuali tiga orang yang memandang Arumi dengan ketidaksukaannya.

"Dasar wanita tidak tau malu!" ucap Hana ketika wanita hamil itu lewat di depannya.

Arumi tahu betul kepada siapa ucapan menusuk Hana itu ditujukkan. "Hana, mbak... "

"Kalo anda wanita baik-baik harusnya anda tidak pernah merebut kebahagiaan wanita lain. Anda harus sadar bahwa anda bukan lagi pemeran utama dalam cerita bahagia Kak Raffan. Dasar pelakor" potong Hana dengan cepat.

Sukma yang juga berdiri di samping Hana juga melayangkan tatapan yang sama dengan putrinya. Bedanya dia tak bersuara sama sekali. Ibu dan anak itu lalu meninggalkan Arumi yang menatap kepergian mereka dengan tatapan sendunya.

Rangkulan di bahunya membuat Arumi menoleh.

"Udah gapapa, mereka emang gitu. Gausah khawatir sayang, yaudah yuk kita kesana aja!" ucap Desi dengan senyum hangatnya.

🌻🌻🌻

Reina menatap kolam yang berisi ikan itu dengan tatapan sendu. Dia tak suka ditatap demikian, Reina benci orang menatapnya dengan tatapan kasihan seperti itu. Reina memasukkan tangan kanannya ke dalam kolam itu.

"Semoga ini bisa mendinginkan hatiku" gumam wanita berambut tergerai itu.

"Masuk nak, disini dingin." ucapan itu membuat Reina menoleh.

Aryo berdiri di belakang Reina dengan senyum hangatnya. "Jangan main air, nanti kamu sakit." ucapnya.

"Papah?" panggil Reina.

Aryo mendekati Reina dan berjongkok di sebelah menantunya itu.

"Papah ngapain di luar? Acara di dalam belum selesai kan?" tanya Reina yang masih mencelupkan tangannya di kolam ikan itu.

Aryo tersenyum mendengar pertanyaan wanita yang sudah dia anggap seperti putri kandungnya itu. "Trus kamu ngapain disini? Tempatmu bukan disini nak." ucap pria paruh baya itu.

Foggy Road (Completed 🌻)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang