*Jangan lupa vote sebelum baca ya 😍
"She's okay , she's look happy , but she not okay and pretend that everything was okay."
🌻Foggy Road🌻
Ha p p y R e a d i n g ✨
"Aku pergi aja mas, gapapa kok." ucap Arumi kepada Raffan.
Raffan menahan tangan Arumi yang hendak pergi. "Bentar, biar aku yang ngomong sama Reina."
Sedangkan Reina? Setelah membukakan pintu dan melihat wanita itu berdiri di depan rumahnya, dia langsung berlari ke kamar dan menguncinya. Hingga keesokan harinya pun wanita itu belum keluar dari kamar sama sekali.
Raffan mengetuk pintu kamar yang sudah hampir 2 tahun ini menjadi kamarnya dan Reina.
Tok tok tok
"Rein, makan yuk. Kamu belum makan kan dari kemarin?" ucap Raffan dari luar kamar.
Mendengar suara Raffan membuat Reina semakin membenamkan wajahnya di bantal. Untuk apa memangnya pria itu peduli dengannya? Bahkan pria itu sudah mengingkari janjinya untuk tidak membawa wanita itu masuk ke dalam rumah ini.
Ketukan dan bujukan Raffan masih terdengar dari luar kamar itu "Reina, sampai kapan kamu disana? Makan yuk, nanti kamu sakit lho."
"Cih, apa pedulimu kalau aku sakit?" batin Reina.
"Rein, sayang, bukan pintunya sebentar, mas mau ngomong." ucap Raffan lagi.
Reina masih tak bergeming, tak berniat menyahuti ucapan Raffan sama sekali.
"Yaudah kalo kamu ga mau ngomong, tapi kamu makan ya. Ini makanannya aku taruh di depan." Raffan meletakkan nampan yang dibawanya di depan pintu kamar, kemudian dia pergi dari sana.
Dering ponsel membuat Reina membuang bantal yang menutupi wajahnya. Dengan mata membengkak dan rambut acak-acakkan, Reina menatap layar ponsel yang berkedip-kedip, pertanda ada panggilan yang harus dia jawab.
Zahrarara calling.
"Halo Assalamualaikum" sapa Zahra dari seberang sana.
"Waalaikumussalam Ra" jawab Reina dengan serak.
Mendengar suara Reina yang berbeda membuat Zahra khawatir "Suaramu kenapa Rein? Kamu sakit?" tanyanya.
"Sakit Ra, hatiku sakit. Hikss... " air mata Reina akhirnya luluh kembali.
"Kenapa? Pria itu sakitin kamu lagi? Aku kan udah bilang Rein, lebih baik kamu cerai daripada sakit kaya gini. Aku ga mau liat kamu sedih Rein..." nada bicara Zahra sedikit melirih di akhir kalimat.
"Ra, wanita itu, wanita itu dia ada disini"
"Whattttt?" pekik Zahra. "Raffan pasti udah gila, kenapa dia bawa si pelakor itu ke rumah sih? Guoblokkk banget!" kesalnya.
"Aku juga ga tau. Intinya wanita itu sekarang di sini Ra. Dia di rumahku" ucap Reina. "Apa aku pergi aja ya dari sini Ra?" tanyanya dengan putus asa.
"Jangan!!!!!" cegah Zahra "Kamu jangan pergi Rein, itu rumahmu! Kalo ada yang harus pergi ya pelakor itu, bukan kamu!" lanjutnya.
"Terus aku harus gimana? Aku ga mau liat wajah wanita itu"
"Kamu harus buat dia pergi dari sana!" ucap Zahra.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Foggy Road (Completed 🌻)
Romance[Melodrama] Dicintai dan mencintai tidak menjamin bahwa kita akan selalu bahagia. Terkadang cinta malah membawa kita pada jalan yang berkabut. Kita tidak bisa melihat keadaan dengan jelas mana yang baik dan mana yang buruk. Reina, merasa hidupnya s...