*Jangan lupa vote sebelum baca yaa
"Terlalu memikirkan perasaan orang lain yang belum tentu memikirkan kita itu ga baik. Kadang egois itu perlu, demi kebahagiaan diri sendiri"
🌻Foggy Road🌻
Ha p p y R e a d i n g ✨
"Maksud omongan kakak yang tadi apa ya? Aku beneran gatau" ucap Reina dengan menunduk. "Kakak bercanda atau..." dia menggantung ucapannya.
"Saya serius" potong Raffan cepat.
Reina membeo "Serius?"
Raffan mengangguk "Saya serius, bagaimana kalau kamu jadi istri saya?" ucapnya.
Duarrrr
Reina membeku di tempatnya, ucapan Raffan sukses membuatnya terpaku.🌼🌼🌼
Wanita bergaun putih itu masih saja memandangi ponselnya, berharap pesan yang dikirimkannya lewat email sudah terbaca. Dia tak berharap banyak, pesannya dibaca saja dia sudah lega. Dia menautkan kuku-kukunya yang sudah dicat sedemikian rupa, sungguh wanita itu dilanda rasa gelisah. Apakah keputusan yang dia ambil sudah tepat? Apakah tidak apa-apa? Apakah dia egois? Apakah dia salah? Overthinking, itulah yang dia rasakan saat ini. Seorang wanita berjilbab dusty menghampirinya dan menatapnya dari pantulan kaca. Wanita paruh baya itu tersenyum tulus kepada Reina. Reina membalas senyum wanita itu.
"Kamu kenapa nak?" tanya wanita paruh baya itu.
Reina menggeleng "Gapapa bun. Mungkin, gugup" jawab Reina dengan nada bertanya.
Suci mendekati putrinya yang sudah cantik dengan balutan dress putih itu. "Kamu ga akan bisa bohongi bunda" ucapnya.
Reina mendongak "Bunda, Reina ga egois kan?" tanyanya.
Suci menggeleng cepat "Siapa yang bilang?"
Reina menunduk mencoba menyembunyikan rasa bersalahnya "Bunda, apakah langkah Reina benar? Apakah Reina harus membatalkan ini semua?" tanyanya.
Lagi-lagi Suci menggeleng "Ga sayang, kamu tuh ngomong apasih. Terus kalo dibatalin kamu mau ngapain? Cari Arumi? Arumi aja ngilang gatau kemana!"
"Tapi bunda.. "
"Terlalu memikirkan perasaan orang lain yang belum tentu memikirkan kita itu ga baik nak. Kadang egois itu perlu, demi kebahagiaan diri sendiri" potong Suci. "Sekarang kamu bahagia ya, mungkin ini takdir kebahagiaan kamu bukan Arumi. Kamu tidak merebut ini semua dari Arumi nak. Ini takdir Allah, Arumi pasti ngerti" Suci mengelus puncak kepala Reina.
Reina berhambur kepelukan wanita yang telah melahirkannya 24 tahun lalu itu. "Makasih bunda, sekarang Reina rasa perlu egois sekali saja. Doakan Reina bunda" ucapnya disertai isakan.
Suci menyeka air mata putrinya "Jangan nangis ah, nanti make up kamu luntur kan ga lucu. Bukannya cantik malah jadi badut" ucapnya disertai senyum meledek.
Reina merengut "Ah bunda mah gabisa diajak mellow mellow an"
"Turun yuk, calon suami kamu udah nunggu dibawah" ajak Suci.
Reina mengangguk dan menggandeng tangan bundanya.
🌼🌼🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Foggy Road (Completed 🌻)
Romance[Melodrama] Dicintai dan mencintai tidak menjamin bahwa kita akan selalu bahagia. Terkadang cinta malah membawa kita pada jalan yang berkabut. Kita tidak bisa melihat keadaan dengan jelas mana yang baik dan mana yang buruk. Reina, merasa hidupnya s...