11. Bersembunyi Dibalik Ego

10.2K 556 49
                                    

*Jangan lupa vote sebelum baca yaa

"Semesta terkadang sebercanda itu. Aku dipertemukan dengan mu, lalu kamu di persatukan dengan dia "
🌻Foggy Road🌻

Ha p p y  R e a d i n g ✨

Akhirnya Raffan kembali masuk ke dalam pintu yang telah dia tinggalkan dulu. Entah apa yang ada dipikirannya saat itu, sadar tidak sadar dia sudah membuat wanita yang sedang duduk di depannya itu tersakiti. Ya, Raffan tau dia telah menyakiti Reina. Tapi, dia juga tak dapat mengabaikan Arumi yang butuh bantuan. Dia tahu, dia sangat egois, tapi dia tak mau Reina meninggalkannya. Selama setahun lebih hidup bersama Reina membuat Raffan nyaman. Dia sudah terlanjur terbiasa dengan kehadiran wanita berambut coklat itu. Entahlah, saat ini Raffan hanya membiarkan semuanya mengalir dengan sendirinya.

"Mas? Kok ga dimakan? Ga enak ya? Maaf ya, cuma ini yang layak dimakan. Semua masakan aku gosong" ucap Reina dengan raut wajah merasa bersalah.

Raffan yang baru tersadar dari lamunannya langsung menggeleng dan tersenyum tipis "Eh engga kok, ini enak Rein. Gapapa kamu bisa belajar lagi besok."

Ucapan Raffan barusan membuat Reina menghembuskan nafas"Oke, besok aku belajar lagi. Maafin ya udah satu tahun tapi kemampuan aku ga meningkat-meningkat."

Melihat istrinya yang menundukkan kepala, membuat Raffan khawatir. Dia mengelus tangan istrinya yang berada di atas meja "Hey, gapapa Rein, kan aku udah pernah bilang. Aku tuh mau bangun rumah tangga bukan rumah makan, ga masalah kalo kamu belum bisa masak. Kamu masih bisa belajar."

Reina tersenyum tipis, untungnya Raffan bukan tipe suami penuntut. Tapi bagaimanapun, sebenarnya Reina tetap merasa tak enak kepada suaminya itu. 

"Aku berangkat dulu ya Rein" Raffan menyodorkan tangannya untuk disalami oleh istrinya.

"Hati-hati ya mas" ucap Reina sambil mengecup punggung tangan Raffan.

Raffan masuk ke dalam mobil dan melajukannya ke kantor.

"Mungkin Mas Raffan lupa" batin Reina ketika suaminya langsung masuk ke mobil tanpa mengecup keningnya.

🌻🌻🌻

Hana mengamati wajah bos sekaligus sepupunya yang tampak kusut itu. Sepertinya lelaki itu memiliki masalah. Sebagai sepupu yang pengertian, akhirnya Hana mendekati Raffan. Siapa tahu lelaki itu butuh teman mengobrol.

"Kenapa lo kak? Tuh muka kusut amat kaya baju belum disetrika" ucap Hana.

Raffan mengalihkan atensinya ke arah wanita bersuara cempreng itu "Brisik lo Han" ucapnya.

"Biarin lah, abisnya lo dari tadi diem bae kak. Ruangannya sepi banget, udah kaya kuburan aja." Hana mendaratkan bokongnya di sofa ruangan Raffan. Dia memang sekretaris yang tidak punya akhlak, mentang-mentang bosnya adalah sepupunya sendiri.

"Lo ngapain disitu Han? Kerja sana!" usir Raffan.

Hana memutar bola matanya malas "Gimana mau kerja, bosnya aja daritadi cuma nglamun. Gue harus kerja apa dong kak kalo gitu?"

"Apa aja Han, yang penting jangan ganggu gue! Gue lagi pusing banget ini." ujar Raffan.

"Hah lo sakit kak? Kenapa ga minta obat sama Kak Reina? Mau gue telfonin?" nada suara Hana berubah khawatir.

Foggy Road (Completed 🌻)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang