*Jangan lupa vote yang banyak yaaa... Subscribe youtube aku juga dong, subscribe itu gratis lho gais 😍
"Terkadang takdir memang berbelit-belit, tetapi dia akan selalu sampai di tujuannya."
🌻Foggy Road🌻
Ha p p y R e a d i n g ✨
Flashback setahun yang lalu.
Bunyi petir yang menggelegar menandakan sebentar lagi turun hujan. Reina mengamati mobil hitam yang terparkir di depan rumahnya dari jendela kamar. Sudah lebih dari 6 jam, namun mobil itu masih ada di sana.
Raffan masih belum beranjak dari tempatnya berdiri. Meskipun langit sudah menghitam. Dia tak peduli dengan dirinya lagi, yang terpenting sekarang adalah Reina mau kembali kepadanya itu saja.
Tetesan air hujan mulai membasahi kemeja putih yang Raffan pakai. Pelan tapi pasti, seluruh tubuh pria itu kini telah basah oleh tetesan air hujan. Meskipun demikian, pria itu tetap tak bergeming. Hari ini adalah hari terakhir dirinya memperjuangkan wanita yang dicintainya itu. Tentu saja Raffan tahu bahwa wanita yang pernah menjadi miliknya itu, besok akan menikah dengan pria lain. Itulah sebabnya, dia masih berada di depan rumah mantan mertuanya itu.
"Reina, keluar Rein." teriakan Raffan semakin tersamarkan dengan suara hujan yang kian deras.
Pria berkemeja putih itu terduduk di aspal. Tubuhnya sudah menggigil karena tersiram hujan dua jam tanpa henti.
"Bodoh!" ucap seseorang yang tiba-tiba memayungi Raffan. "Dasar bodoh!" hardik orang itu kepada pria yang terduduk di aspal itu. "Bodoh! Raffan bodoh! Dasar pria bodoh!" teriak Reina kemudian.
Raffan memandang wanita yang sedang memayunginya itu dengan mata berkaca-kaca. "Aku tahu kamu pasti keluar Rein." ucapnya.
"Bodoh! Dasar pria bodoh! Bodoh!" Reina terus-terusan mengucapkan kata yang sama kepada pria itu.
"Iya Rein, aku memang bodoh. Aku memang pria bodoh." ucap Raffan.
"Ngapain disini hujan-hujanan? Saya tahu anda pria bodoh! Tapi tidak saya sangka kalau anda sebodoh ini tuan Raffan Aldian Al-Farizi." sarkas Reina.
Raffan mengusap tetesan air hujan yang menghalangi pandangannya "Maaf, maaf, maaf, maafkan saya Reina."
"Bangun!" sentak Reina. "Bangun Raffan bodoh!" ulangnya.
Raffan menuruti perintah Reina, dia langsung bangkit. "Maaf Reina, maafkan saya." ucap Raffan lagi.
Reina mengusap matanya yang sebentar lagi akan mengeluarkan kristal bening. Kata-kata maaf dari Raffan mengingatkannya dengan kejadian dulu. Dulu, ketika menyakitinya pria itu juga selalu mengucapkan kata maaf. Namun tidakkah pria itu sadar? menghilangkan kecewa tidak cukup dengan kata maaf. Reina belum sembuh. Dia tak akan sembuh meskipun pria itu mengucapkan maaf ribuan kali.
"Maaf Rein. Saya mencintai kamu. Saya masih mencintai kamu Rein. Maaf, maafkan pria bodoh ini." ulang Raffan.
"Cukup!" ucapan Reina sontak membuat Raffan menggumamkan kata maaf. "Cukup! Gampang sekali kata maaf itu keluar dari mulutmu. Dulu, cukup mudah juga bagiku untuk memaafkan mu. Dulu aku pernah seperti itu kalau kamu sadar. Dulu sekali sebelum kebodohanmu sendiri menghancurkannya. Namun, kini semua berbeda. Satu hal yang perlu kamu ketahui. Bahwa tak selamanya kata maaf itu bisa menyembuhkan. Aku memang memaafkanmu, tapi untuk kembali padamu, itu hal yang tidak mungkin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Foggy Road (Completed 🌻)
Romance[Melodrama] Dicintai dan mencintai tidak menjamin bahwa kita akan selalu bahagia. Terkadang cinta malah membawa kita pada jalan yang berkabut. Kita tidak bisa melihat keadaan dengan jelas mana yang baik dan mana yang buruk. Reina, merasa hidupnya s...