2. Sosok yang Berbeda

14.8K 755 8
                                    

*Jangan lupa vote sebelum baca yaa

"Kita tidak akan pernah menemukan kebahagiaan yang sama, di sosok yang berbeda"
🌻Foggy Road🌻

H a p p y R e a d i n g ✨

Raffan terus mencengkram stir mobilnya.

"Aku harus cari kamu kemana lagi Rum" batin Raffan.

Tak pernah terbayangkan dalam hidupnya bahwa Arumi akan meninggalkannya tiba-tiba. Tanpa pamit, tanpa kabar, dan tanpa aba-aba gadis yang sudah dia titipi hati itu pergi.

Flashback.

"Maaf mas, mbak Arum sudah pergi. Dia cuma titipin ini ke saya katanya kalo ada yang nyari dia suruh kasihin ini" ucap ibu-ibu berdaster yang ada di depan Raffan.

Raffan menerima kardus dan amplop berwarna pink itu "Terimakasih bu, tapi beneran ibu gatau Arum kemana?" tanyanya.

Namun, yang ditanya hanya menggelengkan kepala "Ga mas, dia cuma nitipin ini"

"Yasudah saya pergi dulu bu, terimakasih, Assalamualaikum" pamit Raffan.

"Waalaikumussalam"

Dengan seribu pertanyaan akhirnya Raffan meninggalkan rumah berwarna abu-abu itu. Dia memasukkan kardus pemberian Arum ke dalam mobilnya.

Dear Mas Raffan,
Maaf Arum harus pergi. Tolong jangan cari Arum sekarang!

-Arumi

Flashback end.

"Sebenernya kamu kemana sih Rum" ucap Raffan sambil mencoba menghubungi nomor telfon Arumi, tapi tak ada jawaban sama sekali darinya.

🌻🌻🌻

"Aku duluan ya mbak" ucap Reina pada wanita berjilbab maroon itu.

"Hati-hati ya Rein" jawabnya.

Reina mengancungkan jempolnya tanda mengerti. Ketika hendak membuka pintu mobil, wanita berambut coklat itu dikejutkan oleh kedatangan calon suami sahabatnya. Raut wajah lelaki itu nampak bingung dan berbeda seperti saat bertemu tempo hari.

"Kamu tau Arum dimana?" tanya lelaki berkemeja biru itu to the point.

Reina mengangkat sedikit alisnya "Arum? Memang Arum kemana? Bukannya biasanya dia di rumah ya jam segini?"

Raffan menggeleng "Saya tidak tau, dia pergi" ucap lelaki itu.

Reina makin tak mengerti dengan maksud lelaki itu "Pergi? Kakak sudah coba cari ke rumahnya?"

"Sudah, rumahnya kosong kata ibu pemilik kontrakan dia pindah kemarin malam. Dia cuma menitipkan ini" ucap Raffan sambil menyodorkan amplop yang dititipkan oleh Arum.

Reina membuka amplop berwarna pink itu dan membaca kata demi kata yang Arumi tulis. Memang benar, ini adalah tulisan tangan Arumi. Reina hafal betul seperti apa tulisan tangan sahabat yang sudah dia kenal selama lebih dari satu dekade itu.

"Saya gatau Arum pergi kemana. Dia bahkan tidak memberitahu saya kalau dia mau pergi" ucap Reina.

Lelaki bernama Raffan itu mengacak rambutnya frustasi. Kemana perginya wanita itu, bahkan sahabatnya sendiri pun tidak dia beritahu. Berbagai spekulasi bercokol di hati lelaki 26 tahun itu. Reina juga merasa bingung, tidak biasanya Arumi seperti ini. Dia kenal betul siapa sahabatnya itu, Arumi adalah wanita baik-baik, wanita sholehah. Dia tidak mungkin pergi tanpa alasan yang jelas. Untuk memenuhi rasa penasarannya akhirnya wanita 24 tahun itu mencoba menghubungi Arumi.

Foggy Road (Completed 🌻)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang