*Jangan lupa vote sebelum baca yaa
Alurnya emang sedikit aku percepat di awal karena biar ga bertele-tele. Jadi mohon dimaklumi jika banyak yang lompat tahun/bulan 😂"Berhenti mengharapkan dia yang tidak mungkin mengharapkanmu kembali adalah suatu kedewasaan"
🌻Foggy Road🌻H a p p y R e a d i n g ✨
"Kalo gitu mau ga sama anak tante?" pertanyaan Suci membuat Raffan dan Reina sama-sama membeku di tempatnya.
Cukup lama mereka berdua menyelami pikirannya masing-masing, hingga suara Suci kembali terdengar.
"Bunda bercanda kok, udah gausah dibawa serius gitu" wanita paruh baya itu tersenyum menampilkan deretan giginya."Alhamdulillah" batin Raffan.
Setelah satu jam mengobrol dengan Reina dan bundanya, akhirnya Raffan memutuskan untuk pulang.
"Tante, saya permisi pulang dulu ya" ucap Raffan.
Suci memindahkan atensinya ke lelaki berjas itu "Lho kok cepat sekali nak?" tawarnya.
"Iya saya ada sedikit urusan tante"
"Yaudah kalo gitu"
"Cepat sembuh tante, saya pulang dulu, Assalamualaikum" ucap Raffan sambil menyalimi tangan Suci.
"Waalaikumussalam" jawab Suci dan Reina bersamaan.
Suci menatap putri bungsunya "Raffan sopan sekali ya nduk, cocok deh kayanya sama kamu" godanya saat punggung Raffan sudah hilang di balik pintu kamar.
Reina mengerjap "Ih bunda apaan sih, dia itu calon suaminya Arum tau" jawabnya.
"Tapi dulu kan? Buktinya mereka gajadi nikah"
"Ya tapi kan tetep aja" sanggah Reina.
"Tetep aja gimana orang gajadi nikah ya berarti bukan calon suami lagi nduk, lagian dia bilang kalo dia single kok" ucap Suci dengan menggebu-gebu.
"Ya tetep aja gabisa bun"
"Bisa, kamu suka dia kan?"
Skakmat. Kenapa bundanya bisa tahu perasaannya? Apa Reina terlalu kentara dalam memperlihatkan perasaan itu? Ataukah memang bundanya saja yang terlalu mengerti dirinya? Entahlah, yang jelas dia harus memutus sesi introgasi ini. Bundanya memang selalu memiliki cara untuk mematahkan argumen Reina.
"Udah ah, males sama bunda. Nana mau makan dulu di kantin" ucap wanita bersurai panjang itu. Reina memilih untuk pergi guna menghindari pertanyaan bundanya yang tidak ada habisnya itu.
"Lah malah pergi, piye sih kowe nduk?" (Gimana sih kamu nak?) ucap Suci kepada putrinya itu.
🌺🌺🌺
Setelah dirawat selama seminggu di rumah sakit akhirnya Suci diperbolehkan pulang. Reina dengan telaten memapah ibundanya menuju mobil yang berada di parkiran. Hanya dia yang menjemput ibunya karena kakaknya sedang ada tugas hari ini. Reina membukakan pintu samping kemudi dan membantu bundanya duduk dengan nyaman. Setelah itu, dia segera memutari mobil dan melajukannya ke arah rumah mereka.
"Bunda mau makan di rumah apa di luar?" tanya Reina sambil melirik wanita paruh baya di sebelahnya.
"Di rumah aja nduk"
"Oke"
Mobil yang dikendarai Reina memasuki halaman rumah yang tak terlalu besar itu. Dengan sabar, Reina membantu Suci untuk masuk ke dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Foggy Road (Completed 🌻)
Romance[Melodrama] Dicintai dan mencintai tidak menjamin bahwa kita akan selalu bahagia. Terkadang cinta malah membawa kita pada jalan yang berkabut. Kita tidak bisa melihat keadaan dengan jelas mana yang baik dan mana yang buruk. Reina, merasa hidupnya s...