*Jangan lupa vote sebelum baca yaa
"Masih ada luka terbuka yang dirasa, di pertemuan yang tak disengaja, kau terasa asing, mungkin karena kau sudah berpaling"
🌻Foggy Road🌻Ha p p y R e a d i n g ✨
Reina menutup aplikasi berlogo kamera itu setelah menunggu dalam cemas selama 30 menit. Ya, Arumi tidak membalas pesannya sama sekali. Dia hanya melihat pesan itu. Untuk mengalihkan dirinya dari pikiran buruk, Reina memutuskan untuk ke rumah bundanya. Sekalian belajar memasak, siapa tau nanti Raffan akan menagih janjinya untuk belajar memasak. Reina mengambil kunci motornya di atas nakas lalu bersiap untuk pergi ke rumah bundanya. Jarak rumah Reina dan rumah bundanya memang tidak terlalu jauh, hanya sekitar 10 menit dia bisa sampai di rumah bercat coklat susu itu. Reina langsung mengetuk pintu kayu berwarna coklat yang ada di depannya.
"Assalamualaikum bunda" ucap Reina.
Klek
Tak lama muncullah seorang wanita paruh baya "Waalaikumussalam" ucapnya.Reina langsung menubruk bundanya "Ahhh Nana kangen bunda" ucapnya sambil mengecup kedua pipi ibundanya itu.
Suci mengelus rambut panjang putrinya itu "Bunda juga kangen kamu nduk, kamu sama siapa kesini? " tanyanya.
"Sendiri bun, Nana naik motor soalnya Mas Raffan ada kerjaan di Semarang" jawab Reina.
Suci ber oh ria "Yaudah masuk yuk" ajaknya pada putri bungsunya itu.
Reina mengangguk dan mengekori Suci masuk ke dalam rumah.
"Bunda, Nana mau belajar masak dong" ucap Reina pada Suci yang sedang mengiris-iris wortel.
Suci tersenyum melihat antusiasme putrinya. Reina yang semula sangat anti dengan namanya masak-masak sekarang sangat antusias untuk mempelajarinya. Mungkin karena nalurinya sebagai istri yang sudah mulai tumbuh.
"Bunda ini diapain lagi?" tanya Reina yang sedang mengaduk-aduk sop.
"Tunggu sampe mateng nduk sayurnya" ucap Suci.
Wanita itu mengangkat alisnya bingung "Mateng itu tandanya gimana bun?" tanya Reina.
"Ya sampe semua sayurnya empuk, sampe airnya mendidih dek"
Reina ber oh ria. Setelah beberapa menit, sop karya Reina dengan bantuan bundanya sudah matang. Dia segera memindahkan sop itu ke dalam mangkok besar yang sudah disiapkan oleh Suci.
"Gimana bun?" tanya Reina kepada Suci yang sedang mencoba hasil masakannya.
"Agak keasinan nduk, tapi gapapa lain kali kurangin dikit garamnya" ucap Suci sambil mengelus rambut coklat putrinya.
Reina memasang wajah kecewa, mungkin memang dia tak pandai dalam hal memasak. Reina memang pandai di bidang akademik dan berbisnis tapi untuk urusan dapur dia tak pandai sama sekali.
"Udah jangan sedih gitu nduk, nanti belajar lagi. Lama-lama juga kamu jago"
Reina mengangguk "Nanti ajarin lagi ya bun. Reina beneran pengen bisa masak soalnya"
"Oke sayang. Yaudah sekarang mendingan temenin bunda ke supermarket yuk" ajak wanita 54 tahun itu.
Reina mengangguk antusias "Oke bun, udah lama banget ga grocery shopping bareng bunda" ucapnya.
Kedua wanita berbeda generasi itu akhirnya menuju supermarket bersama.
🌻🌻🌻
KAMU SEDANG MEMBACA
Foggy Road (Completed 🌻)
Romance[Melodrama] Dicintai dan mencintai tidak menjamin bahwa kita akan selalu bahagia. Terkadang cinta malah membawa kita pada jalan yang berkabut. Kita tidak bisa melihat keadaan dengan jelas mana yang baik dan mana yang buruk. Reina, merasa hidupnya s...