🌟30. Ciee... Cemburu.🌟

10.4K 2K 2.3K
                                    

Coba ngomong kental tapi bibirnya dimonyongin, behaha!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Coba ngomong kental tapi bibirnya dimonyongin, behaha!

-Naufal-

∆∆∆

Pelukan erat yang seakan-akan sarat rindu benar-benar Naufal rasakan. Meskipun bisa saja ia mati tercekik karena lehernya didekap erat. Gadis itu, "Gilaaa mas mantan makin cakep aja lo,"

"Dari masih diaduk juga udah cakep, ya!" seru Naufal pelan-pelan melepaskan kedua tangan Milla dari lehernya.

Milla tertawa, tidak ada yang berubah dari pemuda paling absurd yang pernah mengisi hatinya itu. Rasa gemasnya timbul hanya karena mendengarkan ocehan Naufal, alhasil gadis itu menangkup kedua pipi Naufal dan berakhir dicubit gemas. "Aaa... Jadi nyesel mutusin, pengen balikan deh,"

"Anjir tangan lu bau tai, muka glowing gue jangan dicubit-cubit juga, Juleha!" ini murni jokes, tapi tidak dengan bagaimana Naufal menjauhkan tangan Milla dari wajahnya.

Tawa Milla semakin keras, demi Tuhan ia rindu. Sangat. "Gila lo ya, gue tuh ga bisa tersinggung kalo lo yang ngomong,"

"Khem, ini bukan tempat pacaran, lo berdua bisa pilih tempat, kan?" itu Maya, mencoba memperingatkan.

Mengesampingkan rasa cemburunya atas interaksi kedua muda-mudi di sana, justru Maya lebih peduli akan perasaan Sabrina yang memandang kaku pada Naufal bersama gadis yang ternyata adalah mantannya.

"Dih," Milla nampak sinis, "Bebas lagi. Emang sekolah punya nenek, lo?"

Sebelah alis Maya naik, "Maaf, gue cuma warning doang, jangan nyampah banget kalo ga penting-penting amat."

"Lo nyolot? Kita ngga saling kenal, loh. Kenapa lo ngerasa keganggu?!" Milla semakin memancarkan ketidaksukaan terhadap Maya.

Sementara tak jauh dari mereka, Sabrina seperti tidak memiliki titik fokus selain pada tiga orang di sana. Adam memutar tubuhnya menghalangi tatapan Sabrina, "Sabrina,"

"Eh, ya? Kenapa?" Sabrina terkejut, sedikit mundur karena jaraknya dan Adam sangatlah dekat. Ia tak nyaman.

"Semangat belajarnya, ya?" ucapan itu terdengar datar. Sama sekali tidak seperti kata-kata penyemangat.

Sabrina hanya mengangguk kecil memaksakan senyumnya untuk Adam yang kini pamit pergi. Setelah mobil lelaki itu menjauh, Sabrina kembali memutuskan masuk ke area sekolah.

Kembali gadis itu tersadar akan adanya perdebatan antar dua orang gadis di gerbang sana.

"- - kita emang ga saling kenal, tapi gue risih sama tingkah lo!" itu suara Maya.

"Hell! Lo ada urusan apa, anjir!? Pake acara risih-risih," gadis bernama Milla seperti tidak ingin kalah dan tak terima teguran.

Begitu Sabrina mendekat, ia terkejut karena Naufal langsung bersembunyi di balik punggungnya sambil memasang ekspresi sok ketakutan. "Duhhh, tolongin dedek lagi direbutin, yang..."

Abstract CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang