🌟3. Si Jual Mahal.🌟

43.3K 3.2K 585
                                    

Kalau yang cool bikin meleleh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kalau yang cool bikin meleleh. Yang kayak gue bakal bikin membeku sama kebahagiaan, eaaa!

-Naufal-

∆∆∆

Waktu menunjukkan pukul 15:33. Naufal baru pulang ke rumah karena habis dari apartemen Galins. Kerjaannya hanya menggoda Algi yang nampak sedang melakukan pendekatan pada Inara.

Tak lupa juga mencecar Galins, jika bisa saja cowok dingin itu memiliki perasaan lebih untuk Inara.

Itu juga urusan Naufal. Dirinya bukan orang yang masa bodoh akan orang sekitar, terlebih lagi itu sahabatnya.

"Mamaa! Yihaa!" seru Naufal melihat Mamanya baru turun dari tangga terakhir. "Mau ke mana, Ma? Wiih lipstiknya merah. Udah mirip, Ma! Mirip!"

"Mirip siapa nih? Marilyn Monroe, bukan?" Eva berkedip-kedip centil.

"Mirip ondel-ondel, Ma. Muehehe..." celetuk Naufal menyengir polos.

"Heh! Mama kutuk kamu jadi berlian nanti, abis itu Mama jual!" kesal Eva lagi.

"Capek-capek diadon, ujungnya dijual. Mubazir kan, Ma? Mending didoain, jodoh Naufal cepet dateng." canda Naufal menurun naikkan alisnya.

"Jodoh gundulmu, Fal. Solat aja masih bolong sana sini. Udah ah, kamu ganggu aja. Mama telat nih berangkat arisan." omel Eva merapikan rambutnya.

"Lah, padahal ni emak-emak yang bawel duluan." sindir Naufal.

"Oh iya... Anak Mama yang gantengnya dari monas, anter—"

"Aduuhh... Perut Naufal melilit. Keknya mencret. Babai Mamah akuh!" Naufal terbirit-birit meninggalkan Mamanya.

Ia yang menangkap dengan cepat maksud sang Ibu tampak manis dan memujinya, itu pasti ada maunya.

"Tobat gue nemenin Mama arisan. Yang ada bisa diunyek-unyek gue sama perkumpulan emaknya cabe." dumel Naufal memasuki kamar dengan pintu bertuliskan 'Perfect Boys'.

"DURHAKA YA KAMU, FAL! MAIN TINGGAL AJA!" Teriak sang Mama dari bawah sana.

Naufal merebahkan tubuhnya ke tempat tidur menyerupai bintang. Menatap langit-langit kamarnya dengan pandangan ceria. Ingatan cowok itu berputar pada kejadian dimana setelah ia mengantarkan Sabrina ke sekolah. Naufal menanyakan pada salah satu siswa, mungkin saja siswa itu kenal dengan si gadis berhijab.

Dan gotcha! Naufal memperoleh info secara detail mengenai Sabrina. Mulai dari nama lengkap, kelas, jurusan, orang tua, bahkan alamat rumah.

"Gue yakin, gak ada satupun orang yang gak akan luluh kalo diperjuangin. Termasuk, calon bini gue tuh." Naufal terkekeh mendengar ucapannya sendiri.

"Kecerdasan gue menurun nih keknya. Nomer hpnya aja kagak dikasi, apalagi pintu masuk ke hatinya." gerutunya lagi.

Tak lama setelah itu, Naufal tersenyum lebar. "Bukan Naufal namanya kalo gampang nyerah!"

Abstract CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang