🌟28. Saingan Baru?🌟

63.5K 3.5K 2.4K
                                    

Pemeran utama mah gitu,Sering tersakiti di awal doang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pemeran utama mah gitu,
Sering tersakiti di awal doang. Santuy, cuk!

-Naufal-

∆∆∆

Bicara soal keseharian, kamu tipe orang seperti apa saat dilanda masalah? Kebanyakan orang biasanya merasa resah, gelisah, atau bahkan marah.

Tapi tidak berlaku untuk seorang Naufal. Pernah dulu ketika nilai pada raport-nya sangat jelek saat duduk di bangku menengah pertama. Dimarahi habis-habisan oleh sang Papa, nyatanya Naufal hanya ongkang-ongkang kaki sambil mengembungkan permen karet di mulut.

Tak ada rasa galau. Tak ada rasa sedih. Hanya ada kata 'santuy' sebab Naufal punya prinsip hidup, bahwa semua badai akan berlalu.

Namun entah kenapa sekarang perasaan Naufal tiba-tiba seperti diterpa resah. Cowok kurus tinggi yang hanya mengenakan sempak itu meletakkan hpnya ke atas nakas.

"Masya Allah... Seksi banget dah gue." ucapnya mencoba mengatur gelisah yang datang.

"Astagfirullah bangke!" Andra membuka pintu dan spontan terkejut melihat tampilan adiknya seperti seorang bocah TK. "Lo ngapain, Ipin?!"

"Lagi latihan jadi brand ambassador sempak. Cocok, gak? Seksi? Sopasti kaka~"

Bukannya kagum, Andra bergidik ngeri. Mengambil apa saja yang dekat dari jangkauan lantas ia lempar. "Yang ada malah bangkrut semua perusahaan sempak kalo lo yang jadi brand ambassador-nya."

Naufal menyengir kuda, menarik satu boxer spongebob dari dalam lemari kemudian memakainya. "Bilang aja lo iri liat body sixpack gue ini. Kalo kata kaum halu nih, roti shobek!"

"Iki pingin riti sibik ding kiki." demi apapun Andra jijik setelah memakai gaya bicara kekinian tadi.

Tawa Naufal menggelegar memenuhi kamarnya. Menjatuhkan tubuh ke ranjang, menendang bokong Andra yang duduk di pinggir tempat tidur. "Bang,"

"Hoh?" tanya Andra menyingkirkan kaki Naufal dari bokongnya.

"Lo kemari mo ngapain?" Naufal menjadikan dua tangannya sebagai bantal.

Langsung saja Andra menepuk keras dahinya. "Astagfirullah... Gue lupa, mau pinjem charger punya lo. Punya gue belum sempet gue benerin."

Belum juga Andra sempat beranjak, suara Naufal kembali terdengar. "Bang?"

"Napa lagi?" sahut Andra gemas plus jengkel.

"Bangke," lanjut Naufal lalu tertawa garing.

"Lo yang bangke." balas Andra berjalan ke samping ranjang untuk mengambil charger adiknya.

"Bang?"

"Apa lagi, Yaa Allah..." sungguh, Andra ingin mengeplak pipi adiknya itu hingga berwarna merah merona.

Abstract CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang