Pada akhirnya yang berjuang mati-matian bakalan mundur kalau perjuangannya ngga dianggap.
-Naufal-
∆∆∆
Waktu menunjukkan pukul tujuh pagi, menandakan ini masih terlalu dini untuk memikirkan sesuatu yang agaknya kurang penting. Entahlah. Naufal rasa memang begitu. Meraba keningnya yang sudah tidak terasa panas lagi, malah jatuhnya suhu tubuh cowok itu sudah kembali normal.
"Sehat nih, dah bisa wacaw lagi, behaha!" tawanya menggema. Namun rasanya hambar.
Naufal tahu bahwa semalam Milla menemaninya hingga Naufal tertidur, ralat, hingga cowok itu memutuskan pura-pura tidur. Naufal juga tahu saat gadis itu menciumi keningnya, dan sialnya semua memori mereka dulu seketika berputar di kepala Naufal bak kaset kusut.
Naufal yang menjadikan dirinya rumah bagi gadis itu, Milla yang selalu jadi sandaran Naufal saat otaknya mengepul kala orang tuanya terlibat adu cekcok di kamar mereka. Naufal yang memeluk Milla amat erat saat dulu gadis itu dihadapkan pada perceraian orang tuanya. Semuanya.
Bagaimana kini seorang seperti Naufal bernostalgia dan suasana hatinya menjadi kelabu. Bodoh, Milla ternyata masih sedikit berpengaruh baginya.
Jangan kira Naufal belum move on, justru ia benar-benar memutuskan melupakan Milla tepat setelah kata putus terucap, akan tetapi urusan hati dan otak yang tak sejalan, manusia mana yang pandai mengaturnya seratus persen?
Mengambil ponselnya di nakas, Naufal melihat beberapa notifikasi memenuhi akun Instagram miliknya. Postingan kepalanya yang dielus.
Tunggu sebentar
Disukai oleh cattleya.sabrina dan 1.384 lainnya.
Mata Naufal hampir keluar setelah membacanya. Bagaimana bisa? Cowok itu mungkin tak seharusnya panik, tersadar untuk beberapa detik jika penjelasan seperti apapun tak perlu ia berikan pada Sabrina.
'Ubi, gue ngga balikan, kok, beneran.'
'Abi bisa jelasin, bi'
"Anjing serem,"
Naufal bergidik memikirkan apa penjelasan yang akan ia katakan. "Ah, napa jadi ribet si anjir!"
Kenapa ketika Naufal tengah memperjuangkan seseorang yang baru, seseorang yang kini baginya adalah tujuan, justru tujuan masa lalu miliknya muncul kembali tanpa rasa bersalah.
Panggilan telepon diangkat pada dering kelima, "Fal, lo nelpon gue? Demi ap-"
"Mil, hapus postingan lo yang semalem ya?" nadanya malas.
"Huh? Yang mana deh?"
"Yang semalem anjir,"
"Kenapa? Ngga ada yang salah sama postingan itu, gue rasa."
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Couple
Teen FictionPINDAH KE KARYAKARSA! "Nembak cewek seratus kali? Boleh juga!" Jomblo sampai halal. Itu prinsip Sabrina dalam hidup. Dan jika ada yang menembak Sabrina sebanyak 100 kali, baru dia akan berpacaran. DAN ITU MUSTAHIL! PERCAYALAH! Hingga Sabrina bertem...