Dear cewek, kalian jangan kebanyakan halu. Karena mahluk halu lebih menyeramkan dibandingkan mahluk halus. Bhahaha!
-Naufal-
∆∆∆
Selama satu minggu penuh harus pulang bersama Naufal. Bahkan dalam mimpi sekalipun Sabrina tidak pernah memiliki angan sedemikian rupa.
Ditambah lagi Maya yang penuh semangat mendukung dirinya. Seakan Maya-lah yang akan pulang bersama Naufal. Terbukti saat ini, gadis itu yang bicara pada sopir keluarga Sabrina.
"Oke, pokoknya satu minggu penuh ini, pak Ahmad gak usah jemput Bina. Karena Bina ada belajar kelompok sama saya, Pak." celoteh Maya tanpa ragu. "Siap... Assalamualaikum, pak."
Kini, Naufal cengengesan karena ulah Maya. Gadis bertubuh ramping itu mengembalikan ponsel pada pemiliknya. "Nih hp lo, Bi. Lo gak berbohong apa-apa kan? Dosa lo, gue yang tanggung. Hahaha!"
"Kamu beneran gak kehabisan akal ya, May." desis Sabrina menggeleng.
"Jadi, Ubi tercintaku udah siap pulang bareng calon imamnya, nih?" celetuk Naufal membuat Maya tertawa keras.
"Imam menuju neraka!" seru Maya mendapat toyoran di pipi dari si korban penistaan.
Untuk kesekian kali Sabrina hanya menggeleng geli. "Eh, astagfirullah... Bentar, ada yang ketinggalan di kelas. Aku ambil dulu."
"Buruan!" peringat Maya saat Sabrina pamit mengambil barangnya yang tertinggal.
Maya tiba-tiba menyikut Naufal pelan. "Jagain sahabat gue, lo macem-macem langsung gue sunat ulang."
Dalam hatinya Naufal meringis. Nyesel gue menguji kesetiaan ni bocah. Hatinya gak kalah baik.
Ekspresi sok ketakutan ditampakkan. Naufal menutupi selangkangannya menggunakan kedua tangan. "Jangan nodai dedek, tante."
"Ilfeel, monyet!" Maya mengeplak bahu Naufal. "Ih, macho dikit kek lu. Kalo begini gue geli."
Naufal langsung terpingkal. "Kurang macho apa pas gue nolongin lo waktu itu. Jiwa kegagahan gue menguar di udara."
"Hilih..." cibir Maya pura-pura jijik. "Drama king lo. Pokoknya lo harus jagain, Bina. Jangan macem-macem ya..."
Kekehan Naufal menandakan dirinya begitu salut atas sikap Maya. Cowok itu merangkul Maya, kemudian menjepit Maya di ketiaknya. "Lo tenang aja, gue bakalan selalu jagain dia. Lo aja temen gue jagain, apala-"
"Apalagi dia, orang yang lo cintai. Haha! Selama lo jagain dia dengan baik, gue akan selalu bantu bikin kalian deket. Itung-itung, sebagai bentuk terimakasih gue ke lo." tutur Maya tak menyentak tangan Naufal yang merangkulnya.
Mungkin cuma sebatas ini kontak fisik antara gue sama lo. Hehe... Dalam hati Maya tertawa miris.
Tak ingin rasa baper Maya lebih besar lagi, Naufal menyingkirkan tangannya. Maya hanya tersenyum tipis. Meraung pada perasaannya yang lemah hanya karena hal sepele. "Ngeliatin gue gitu amat, naksir lo, ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Abstract Couple
Teen FictionPINDAH KE KARYAKARSA! "Nembak cewek seratus kali? Boleh juga!" Jomblo sampai halal. Itu prinsip Sabrina dalam hidup. Dan jika ada yang menembak Sabrina sebanyak 100 kali, baru dia akan berpacaran. DAN ITU MUSTAHIL! PERCAYALAH! Hingga Sabrina bertem...