🌟6. Chat Absurd.🌟

32.1K 2.7K 306
                                    

Karena banyak yang bilang bidadari di dunia ini gak bersayap, tapi berhijab, makanya gue pilih Sabrina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena banyak yang bilang bidadari di dunia ini gak bersayap, tapi berhijab, makanya gue pilih Sabrina.

-Naufal-

∆∆∆

"Eh, goblok anjir! Ini mah kelewat bau!" Naufal memprotes Algi habis-habisan dikarenakan temannya itu meminta Naufal untuk turun ke got guna mengambil lumpur serta airnya yang berbau busuk.

Algi berdecak seraya berkacak pinggang. Sementara Naufal sibuk di bawah sana dengan botol dan gayung yang ia beli dari pedagang panci keliling tadi pagi. "Udah ah, bawel lo. Cepetan!"

"Setan nyata emang lo, Al! Gegara lo gue musti pending buat ketemu Ubi tercinta. Lo gak tau apa, kalo rindu gue udah bertumpuk!" Naufal terus mengoceh.

Masih tetap di posisinya, Algi memutar bola mata malas. "Besok lo puas-puasin ketemu Ubi lo itu. Sekarang, lo bantu gue!"

"Terlaknat emang lo Algifary Wirapandu! Abis ini jangan lupa pasang jimat, gue otw kirim santet!" ancam Naufal masih terdengar suaranya agak sumbang akibat flu.

Tampak Algi menahan tawanya. Naufal yang melihat hal itu, rasanya ingin ikut tertawa juga. Mereka bukan anak SD lagi seperti dulu, tapi terkadang kelakuan mereka persis anak kecil. "Asu!"

Keduanya malah tertawa keras seperti orang gila. "Buruan! Makin lo ngebacot, makin lama nih."

"Lo sebelas duabelas sama Galins, asu!" maki Naufal ingin rasanya mengguyur Algi menggunakan air got.

Untuk pertama kalinya Naufal merasa bersyukur dilanda flu. Karenanya cowok itu takkan banyak-banyak menghirup aroma menyengat di bawah sana.

"Heh, dek! Kenapa main di situ? Kotor!" seorang ibu-ibu yang rumahnya di seputaran tempat itu, kini tampak bertolak pinggang.

Naufal mendengus kuat-kuat. "Biasa buk, lagi nyiapin buat temen saya mandi kembang nanti malem."

"Sialan, lo!" semprot Algi berjongkok menoyor kepala Naufal. "Bohong, buk. Ini bagian dari tugas sekolah kami."

"Tugas nenek lo gundul! Heh, ini bau banget, tai! Perasaan dari tadi kagak penuh juga nih dirigen!" Naufal mengomel. "Malah hati gue yang kepenuhan sama kerinduan."

"Bacot! Ya udah sini naik!" Algi memerintah layaknya boss.

Ibu-ibu tadi hanya geleng-geleng heran. "Remaja jaman sekarang, sekolahnya kok di got." setelahnya pergi.

Sesampainya di atas, Naufal meringis melihat kakinya yang penuh lumpur pekat berbau luar biasa busuk. Belum lagi bagian ujung celananya terkena percikan air. "Tu ibu-ibu, mukanya minta dimasker pake ni lumpur keknya."

Abstract CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang